Lebih Banyak Makan Cokelat Bagi yang Depresi

Sabtu, 01 Mei 2010

Orang Depresi Lebih Banyak Makan Cokelat

Seseorang boleh khawatir jika tiba-tiba banyak makan cokelat. Bukan cuma soal takut gemuk, melainkan karena ada kemungkinan orang itu sedang mengalami depresi.

Dilansir dari AOL, Selasa (26/4/2010), penelitian yang dilakukan para ahli dari University of California membuktikan bahwa orang yang sedang depresi cenderung mengkonsumsi lebih banyak cokelat. Penelitian tersebut dimuat dalam Archives of Internal Medicine edisi 26 April.

Peneliti mengamati 931 partisipan pria dan wanita yang tidak sedang mengonsumsi antidepresan. Partisipan yang hasil tesnya menunjukkan tingkat depresi tinggi mengonsumsi cokelat sebanyak 8,4 penyajian tiap bulan. Sementara yang tidak mengalami depresi hanya mengonsumsi cokelat sebanyak 5,4 penyajian per bulan.

Tingkat depresi paling tinggi dialami partisipan yang mengonsumsi cokelat 11,8 penyajian tiap bulan. Hasil ini mengejutkan, karena sejumlah penelitian terdahulu menyebutkan cokelat sebagai makanan yang mampu mendongkrak mood.

Seorang pakar kejiwaan dari University of California, Christos Ballas memberikan tanggapan dingin atas temuan itu. Menurutnya, banyak faktor kenapa para partisipan yang mengalami depresi tersebut memilih cokelat untuk dimakan.

"Siapa yang tahu seberapa parah depresi yang mereka alami jika tidak makan cokelat. Orang yang depresi mungkin tahu apa yang baik untuk mereka dan cokelat mereka gunakan sebagai swa-medikasi," ungkap Ballas.

Para peneliti sendiri mengakui, hubungan cokelat dengan efek psikologis yang ditimbulkan sangat kompleks, sehingga butuh penelitian lebih lanjut. Tidak bisa disimpulkan apakah cokelat bisa mengatasi depresi, atau justru merupakan pemicu.

Pendapat senada juga diungkap Dr. Gregory Simon dari Group Health Research Institute. Ia berpendapat bahwa orang yang sedang depresi akan memilih makanan sesuai dengan seleranya. Memilih cokelat sama seperti memilih makanan yang manis atau berlemak, tidak ada manfaat khusus selain untuk memenuhi selera.

Pendapat saya tentang artikel diatas ialah, sebagian besar orang ketika menghadapi masalah lebih memilih memakan cokelat pertama, karena cokelat  merupakan salah satu cemilan yang mudah ditemukan, kedua, karena kandungan manis dalam cokelat dapat mengembalikan tingkat gula darah sehingga cokelat dapat menurunkan depresi seseorang dimana ketika seseorang mengalami depresi disadari atau tidak ia akan merasa lelah, bukan karena fisiknya melainkan lelah pikiran.

Sumber : www.detikhealth.com


0 komentar:

Posting Komentar