Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional

Jumat, 27 Mei 2011
Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

Berikut ini karakteristik era ekonomi global:
1.         Bisnis internasional
2.      Hilangnya batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3.       Ketergantungan pada perdagangan internasional

Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional:
1. Sumber pendanaan. 
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum.
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan.
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan.
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya.
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

Dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1. Profesionalisme versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hokum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu
3. Konservatisme versus optimisme.
4. Kerahasiaan versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi terhadap public.

Alasan-alasan perusahaan Go Internasional:
1.         Theory pf comparative advantage
2.      Imperfect market theory
3.       Product cycle theory
4.     Transfer technology and Strategic Alliance

Tantangan bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi:
1.         Skill dan kompetensi yang dimiliki
2.      Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bias memenangkan persaingan global.
3.       Analisis keuangan dan perbandingannya

KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan sistem hukum suatu Negara:
 (1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.
(2) Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara ankuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.
Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini : (a) Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka, (b) Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan independent, (c) Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti (1) depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum), (2) sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum), (3) pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan cii utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum drancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan hukum.

Akuntansi Komparatif

Akuntansi Komparatif

Sistem akuntansi keuangan di negara berkembang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan negara maju. Negara berkembang yang akan dibahas adalah Republik Ceko, RRC, Taiwan, dan Meksiko.

Berikut penjelasan mengenai negara-negara tersebut:
Republik ceko : merupakan perwakilan dari negara berkembang di Eropa. Sejak pecah dari Uni Soviet pada tahun 1938, Ceko malakukan privatisasi perekonomian. Elemen utama privatisasi besar tersebut adalah sistem kupon voucher yang memperbolehkan warga Ceko dewasa untuk membeli voucher investasi sebesar harga nominalnya. Tahap kedua meliputi pelelangan atau penjualan langsung.

Cina: Merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia. Oleh karena itu, negara ini memiliki potensi pasar yang tinggi sehingga menarik negara-negara lain untuk menanamkan investasinya di Cina. Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian hybrid dimana negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar.

Taiwan : Memiliki perekonomian kapitalis yang dinamis dengan pengurangan tuntunan pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negeri secara berlahan-lahan. Dapat dikatakan bahwa Taiwan memiliki sistem keuangan lebih berdasarkan kredit yang sama dengan sistem di Jerman dan Jepang daripada sistem berdasarkan pasar uang.
Meksiko : Secara umum memiliki perekonomian pasar bebas. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 90-an membantu dalam mengurangi inflasi dan memberikan fundamental ekonomi yang lebih sehat. Meksiko merupakan negara yang memiliki perekonomian ke sembilan terbesar di dunia dalam hal produk domestik bruto.

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI
REPUBLIK CEKO
Hukum Ceko didasarkan pada sistem hukum kode sipil Eropa kontinental. Ketentuan ini mencakup ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit dan rapat pemegang saham. Penyajian benar dan wajar dalam laporan keuangan diatur dalam undang-undang akuntansi. Akun pajak dan akun keuangan diperlakukan secara berbeda. Namun demikian bentuk hukum di prioritaskan terhadap substansi ekonomi dalam beberapa kasus. Akuntansi di republik ceko dipengaruhi oleh hukum komersial, undang-undang Akuntansi dan keputusan kementrian keuangan. Kementrian keuangan juga mengawasi komisi pasar modal ceko, yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengamati pasar modal dan mendorong penegakan undang-undang pasar modal.

RRC
Hukum akuntansi yang diamandemen pada tahun 2000, mencakup seluruh perusahaan dan organisasi, termasuk yang tidak dimiliki dan tidak dikendalikan oleh negara. Hukum tersebut menjelaskan prinsip-prinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalah yang memerlukan prosedur akuntansi. Kementrian keuangan, yang diawasi oleh dewan negara, merumuskan standar akuntansi dan standar auditing, selain itu bertanggung jawab atas sebagian besar aktifitas yang mempengaruhi perekonomian. tanggungjawab tersebut adalah:
1. Merumuskan dan menegakkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak dan keuangan lainnya.
2. Menyusun anggaran negara dan laporan fiskal tahunan.
3. Mengelola pendapatan dan pengeluaran negara.
4. Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan.

TAIWAN
Hukum akuntansi Komersial yang diamandemen pada tahun 1987 mengatur catatan akuntansi dan laporan keuangan. Hukum berlaku bagi perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan peraturan bisnis, kecuali persekutuan kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum itu juga menekankan akuntansi keuangan berbeda dengan akuntansi pajak. Standar Akuntansi ditetapkan oleh komite Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standards Committee-FASC) dari lembaga pengembangan dan penelitiran akuntansi (ARDF).

MEKSIKO
Hukum komersial Meksiko didasarkan pada hukum sipil. Penetapan standar akuntansi menggunakan pendekatan Inggris Amerika atau anglosaxon. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil, dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Tingkat keharusan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit berbeda-beda menurut jenis dan ukuran perusahaan.

PELAPORAN KEUANGAN
REPUBLIK CEKO
1. Neraca
2. Akun Laba dan rugi (Laporan L/R)
3. Catatan

CINA
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
4. Catatan atas laporan keuangan
5. Penjelasan kondisi keuangan

TAIWAN
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan wkuitas pemilik
4. Laporan arus kas
5. Catatan

MEKSIKO
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan Ekuitas pemegang saham
4. Laporan perubahan posisi keuangan
5. Catatan

PENGUKURAN AKUNTANSI
REPUBLIK CEKO
- Metode akusisi digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.
- Goodwill dihapusbukukan pada tahun pertama, diamortisasi kurang dari 15 tahun.
- Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai pasar, dsb
- Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan andal.

RRC
- Metode pembelian wajib digunakan untuk mencatat penggabungan usaha
- Goodwill harus dihapus bukukan selama tidak lebih dari 10 tahun
- Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi tidak diperkenankan
- Pajak tangguhan disesuaikan terhadap perubahan tarif pajak selanjutnya.
- Biaya peneilitian dan pengembangan dibebankan langsung.

TAIWAN
- Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan entitas lain, umumnya dengan kememilikan 50 %
- Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha; metode penyatuan tidak digunakan
- Aktiva tetap, temasuk tanah dan sumber daya alam, dan akitva tidak berwujud dapat direvaluasi. Aktiva lain dapat direvaluasi sesuai dengan indeks harga pemerintah.
- Persediaan diasajikan sebesar nilai lebih rendah antara biaya peolehan dan pasar, baik metode FIFO, LIFO, dan rata-rata merupakan asusmsi arus biaya yang dapat diterima.

MEKSIKO
- Laporan keuangan konsilidasi disusun apabila induk perusahan mengendalaikan perusahaan lain. Mengadopsi Standar akuntansi Internsional No 21 mengenai translasi mata uang asing.
- Baik metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikian untuk penggabungan usaha dapat dibunakan, tergantung pada keadaanya.
- Akuntasi tingkat harga umum digunakan di Meksiko
- Biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya

Pengaruh Alternatif Kurs Translasi Terhadap Laporan Keuangan

Kamis, 19 Mei 2011
Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik. Pertama, kurs kini adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan. Kedua, Kurs historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau nilai tukar historis.


Apa pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dengan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing? Kurs nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdominasi mata uang domestik. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam ekuivalen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.


Disini harus membedakan antara keuntungan dan kerugian translasi dan keuntungan dan kerugian transaksi, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang , dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Dari 2 jenis penyesuaian transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian. Jenis kedua penyesuaian transaksi adalah keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika pelaporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan. 


Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar, penting untuk membedakan antara keuntungan dan kerugian dari transaksi dan translasi. Suatu transaksi yang belum direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara umum para akuntan menyetujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba. Sebaliknya, penyesuaian translasi bersifat belum direalisasi atau masih diatas kertas. Perlakuan akuntansi yang tepat atas keuntungan dan kerugian jenis ini belum terlalu jelas.


Sumber : Buku Akuntansi Internasional Frederick D. S. Choli, Gery K. Meek

Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi

Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva nonmoneter yang belokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata ung domestic yang jauh lebih rendah daripada saat pengukuran awalnya.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena yakin bahwa penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi, FAS No. 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang funsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili di lingkungan dengan hiperinflasi.
Metode ini, memiliki keterbatasan. Pertama, translasi berdasarkan kurs historis akan bermakna hanya jika perbedaan tingkat inflasi antar negara tuan rumah anak perusahaan dan negara induk perusahaan berhubungan negative sempurna dengan kurs nilai tukar. Jika tidak, nilai ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, dalam lingkungan berinflasi akan menyesatkan. Jika tingkat inflasi di perekonomian negara hiperinflasi turun dibawah 100 persen selama periode 3 tahun di masa mendatang, perubahan didalam metode kurs kini akan menimbulkan penyesuian translasi yang signifikan terhadap ekuitas konsolidasi, karena kurs nilai tukar dapat berubah secara signifikan selama masa sementara tersebut.
Berdasarkan keadaan ini, pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan yang memiliki penyebut berupa ekuitas pemegang saham. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.


Sumber : Buku Akuntansi Internasional Federick D. S. Choi, Gary K. Meek

Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-negara Pasar Berkembang

Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistwm tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaan, dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di negara-negara pasar berkembang semakn banyak dan pihak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Bukti empiris praktik pelaporan di negara-negara pasar berkembang masih terbatas hingga akhir-akhir ini. Namun demikian, seiring dengan upaya pasar saham dan perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya di negara-negara ini untuk meningkatkan kehadirannya. Para peneliti sedang mengembangkan bukti lebih jauh terhadap praktik-praktik apa saja yang dijalankan dan apa saja perbedaannya dengan negara-negara maju.

Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para pengguna laporan keuangan harusnya dapat menduga perbedaan yang besar dalam tingkat pengungkapan dan pratik pelaporan keuangan. Meskipun para manajer dari banyak perusahaan terus menerus sa ngat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia.
Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbngkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagi pula para menajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dalam analisis keuangan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat. Studi lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat peningkatan pengungkapan dalam ruang lingkup internasional dapat memberikan bukti penting dalam hal ini.


Sumber : Buku Akuntansi Internasional Frederick D. S. Choli, Gery K. Meek

Translasi Mata Uang Asing

Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis metode yang menggunakan kurs translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen dalam mata uang domestik dan metode yang menggunakan berbagai macam kurs.

Metode Kurs Tunggal
Metode kurs tunggal menerapkan satu kurs nilai tukar yaitu kurs terkini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Untuk menggunakan pos-pos ini umunya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing memiliki domisili pelaporannya sendiri : lingkungan mata uang local dimana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.
Berdasarkan metode kurs kini, pelaporan konsolidasi tetap mempertahankan hubungan laporan keuangan perusahaan secara individu pada awalnya pada saat seluruh pos-pos laporan keuangan dalam mata uang asing ditranslasikan dengan menggunakan kurs tunggal. Metode kurs kini, mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang local menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai tukar mengubah nilai seluruh aktiva kiniluar negri dalam ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perusahaan nilai tukar. Hal ini jarang sekali sesuai dengan kenyaan ekonomi, karena persediaan dan aktiva tetap umumnya didukung oleh inflasi lokal. 

Metode Kurs Berganda
Metode ini menggabungkan kurs nilai tukar historis dengan dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.

Metode Kini – Nonkini
Bersadarkan metode ini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Pos-pos laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan rata-rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs historis yang tercatat saat aktiva tersebut diperoleh.
Metode ini tidak mempertimbangkan unsure ekonomis. Menggunakan kurs akhir tahunan untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukan bahwa kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai tukar.
Metode Moneter – Nonmoneter
Metode ini juga menggunakan skema klasifikasi neracauntuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing. Metode ini bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat.
Metode ini juga mendistrosikan margin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi historis.

Metode Temporal
Dengan menggunakan metode ini, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metodr ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Berdasarkan metode ini, pos-pos moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos nonmoneter ditranslasikan dengan kurs yang mempertahankan dasar pengukuran pada awalnya. Secara khusus aktiva yang dinilai dalam laporan mata uang asing sebesar biaya historis ditranslasikan berdasarkan kurs historis. Metode ini dirancang untuk mempertahankan dasar teori pengukuran akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan yang hendak ditranslasikan.
Sumber : Buku Akuntansi Internasional Frederick D. S. Choli, Gery K. Meek