Jendela RS

Rabu, 01 Februari 2012

Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuufth*
Lama juga ga ngisi nii bLog. Kuangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen…
Lama ga di buka juga…
Mpe pengen ganti template ajj lupa, ckckck

Bahas apa iiah hari ini,
Umm, kok c ide ga mampir yah ke otak?????

Bentar…
Apa yah??????

Oia, saya punya cerita nii..
Judulnya : Jendela Rumah Sakit”
Kenapa judulnya harus “jendela rumah sakit”???? kenapa ga “ pintu mall” atau apa gitu yang keren dikit???

Eits! Peraturannya hanya boleh berkomentar setelah membaca.

Satu, dua, tiga….
Baca baik-baik iiah…

Ceritanya dimulai dari 2 orang pasien yang menderita sakit keras, keduanya di rawat dalam satu ruangan, maklumlah, mereka bukan dari kaum “berada” yang bisa mendapatkan kamar rawat inap yang dipenuhi segala macam fasilitas yang diinginkan.
            Seorang diantaranya mengidap penyakit yang mengharuskan duduk di tempat tidurnya selama 1 jam disetiap sore harinya, kegiatannya ini bertujuan untuk mengosongkan cairan yang ada di paru-paru beliau. Kebetulan, beliau ini posisi tempat tidurnya berada tepat disisi jendela satu-satunya yang ada di kamar rawat itu.
            Sedangkan pasien lainnya hanya dapat terbaring lurus di atas punggungnya.
            Setiap hari mereka saling bercakap hingga berjam-jam, mereka menceritakan  tentang keluarga mereka, rumah, pekerjaan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
            Disetiap sore, ketika pasien yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang dilihatnya diluar kepada teman sekamarnya. Selama 1 jam itulah pasien yang lainnya ini merasa begitu senang dan bersemangat membayangkan betapa indah dan luasnya semua kegiatan yang ada disana.
            “Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yan indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan dengan bergandengan tangan di tengah taman yang dipenuhi bungan yang bermekaran bagaikan pelangi. Jauh disana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Sungguh! Senja yang begitu indah…”
            Pasien pertama itu menceritakan dengan detail suasana di luar jendela, sedangkan pasien yang lain berbaring dengan memejamkan mata, membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit. Semangat hidupnya kembali kuat dan percaya dirinya semakin bertambah.
            Di sore hari lainnya pasien yang duduk dekat jendela ini menceritakan tentang parade karnaval yang melintas. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan satu minggu pun berlalu…
            Suatu pagi, seorang perawat yang datang mendapati pasien yang berbaring dekat jendela itu telah meninggal dunia. Begitu tenang dalam tidurnya.  Jenazah pasien itupun dipindahkan ke ruang jenazah. Kemudian pasien yang lain meminta kepada perawat untuk dipindahkan ke tempat tidur temannya itu, dekat dengan jendela. Perawat itu pun memenuhi permintaan si pasien dengan senang hati. Ketika semuanya telah selesai, ia meninggalkan pasien tersebut seorang diri dalam kamar.
            Dengan perlahan dan kesakitan, pasien ini mencoba untuk melihat keindahan di luar jendela. Dalam bayangannya, betapa senangnya, akhirnya ia dapat menikmati keindahan di luar sana. Hatinya tegang, perlahan ia menengok keluar, dan apa yang ia dapat???? KOSONG, ya, hanya TEMBOK KOSONG!!! Ternyata, jendela rumah sakit itu hanya menghadap ke sebuah tembok.
            Lalu ia berseru, memanggil perawat dan menanyakn apa yang membuat temannya yang telah wafat itu bercerita melihat pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat itu memberitahukan bahwa sebenarnya pasien yang telah wafat itu adalah seorang yang buta, bahkan tembok sekalipun tidak dapat ia lihat.
            “Mungkin ia ingin memberimu semangat hidup…” kata perawat itu.

Nah, sedih banget kan temen-temen ceritanya, jadi terharu sendiri saya, sinetron juga kalah kali iiah? Hehehe
Ironis banget yah, tapi bukan maksud saya untuk kalian larut dalam cerita sedih ini...
Yang saya inginkan, kita mengambil pelajaran dari apa yang saya ceritakan diatas…
Pasti temen-temen punya renungan masing-masing soal cerita ini, ya ‘ga???

Hmmm…
Menurut saya c…
Pelajarannya…

Setiap kata, pasti bermakna bagi siapa saja yang mendengarnya. Kata itu bagaikan pemicu yang mampu masuk ke dalam hati setiap orang dan membuat orang itu melakukan sesuatu, karena, dalam satu kata tersimpan suatu kekuatan.
Ya,kata-kata yang sopan, penuh motivasi, dukungan pasti akan memberikan sesuatu yang bernilai positif bagi orang lain atau malah bisa membuat orang lain merasa bahagia. Saya pernah dengar satu pepatah, “menyampaikan keburukan sebanding dengan membagi setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipat gandakan kebahagiaan itu sendiri”.

Gimana??? Temen-temen setuju ga???  Sama seperti cerita diatas, pasien yang di dekat jendela selalu menceritakan hal-hal yang indah dengan penuh semangat sehingga pasien yang lainnya bersemangat dan memiliki gairah untuk cepat sembuh. Begitu besar kekuatan yang ada disetiap kata yang terlontar dari mulut kita hingga dapat menggerakan anggota tubuh orang lain, baik dalam berfikir maupun bertindak.

So, temen-temen ku…
Jaga ucapan kalian yah, semoga apa yang kita ucapkan selalu dapat menjadi motivasi ungtuk orang lain.
Cmangadh!!!!!!!
(^_^)i ~ ganbate!!!!!