JL. Menuju PuLang

Minggu, 23 Mei 2010

Jalan Menuju Pulang

Usahlah meruncing kemana perahu menghala
Tiada singgah aku condong haluan
Ketika bulan penuh bergantung di mata jala
Ingatkan aku pulang menghadapmu
            Bahwa badai telah lama mengendap di diriku
Kupahami saja gelombang sapaan kawan
            Kupahami juga aku hamba yang terbuang
Laksana puntung hanyut ke lubuk dalam
Maka kupautkan bubut hatiku di tiang malam
            Mata kailmu itu seolah alamat tak berpintu
Bagaikan peta buta, laut tak bertepi, dan sungai buntu tak berhulu
Hendaknya aku terdiam memeluk waktu dalam rumah tak berlampu
            Aku agaknya tersesat arah oleh angin akal
Dan akhirnya terdampar juga dilautan dangkal
Andai doaku tak juga tersampaikan
Biar kutanam dalam amuk yang membadai
            Ku kaji kitabmu tentang jalan menuju pulang
Tentang syair-syair yang kau timang-timang
            Ini bukanlah mencari retak dalam belah
Alangkkah malu menjadi hambamu
Jika tak berani mendayung ke tujuanmu nan indah
Meski aral dan duri slalu saja menhadang
            Lihatlah lembaran hitam ini, lekat dalam dadaku            
Agar ranting anak-anak sungai dapat menyusu
Belajar  mengecap pahitnya mmerindu karenanmu                             


0 komentar:

Posting Komentar