Tips Menjaga Kesehatan Lambung

Rabu, 26 Mei 2010

Penyebab rasa nyeri pada lambung sebenarnya adalah GERD (Gastroesophagal Reflux Disease). GERD bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pada tubuh,
antara lain kelainan fungsi otot kerongkongan, gangguan fungsi lambung, faktor genetik dan bisa juga karena asma. Semua ini menyebabkan asam yang diproduksi lambung naik sehingga menyebabkan ketidaknyamanan organ di atas lambung.
Gejala yang paling umum adalah heartburn (sensasi panas dan nyeri pada perut bagian atas, dada, dan tenggorokan) rasa sakit pada lambungbisa juga akibat tukak yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H.Pylori) tetapi bisa juga disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu seperti aspirin.
Tukak adalah kerusakan pada lapisan dalam dinding lambung atau usus dua belas jari yang disebabkan oleh asam lambung, usus atau cairan lain yang dihasilkan oleh proses pencernaan.
Gejala tukak lambung yang secara kelompok disebut dengan dyspepsia adalah rasa sakit atau tak nyaman pada lambung, rasa kembung, perut terasa penuh atau malah kosong, mual ringan dan kebiasaan bersendawa. Beruntung bagi Anda yang menjalani pola makan kaya serat, karena risiko tukak lambungbisa turun hingga separuhnya. Serat juga dapat mempercepat penyembuhan, dan serat yang bersumber dari buah dan sayur adalah yang paling manjur.
Dan apel cukup ampuh untuk meringankan tukak selain itu Makanan yang kaya flavonoid seperti seledri, bawang Bombay dan teh hijau atau hitamjuga dapat menghambat pertumbuhan H.pylori. begitu pula zat yang terkandung pada brokoli yaitu sulforaphrane bisa mematikan H.pylori. sebaliknya mengonsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari dapat meningkatkan kerentanan Anda terhadap H.pylori
Orang-orang yang sering menderita heartburn sebagai gejala GERD disarankan untuk mencoba mengubah gaya hidup dan pola makan terlebih dahulu sebelum mencari pengobatan medis. Beberapa saran yang patut dicoba adalah:
1. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung kafein (decaf) pun dapat meningkatkan produksi asam lambung.
2. Menghindari minuman bersoda.
3. Menerapkan diet yang kaya akan buah dan sayur, tetapi hindari buah dan sayur yang sifatnya asam seperti jeruk, lemon, jeruk bali dan nanas.
4. Menjaga kondisi pencernaan yang sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama jika memiliki kelebihan berat badan. Sebab obesitasjuga meningkatkan risiko GERD.
5. Setelah makan berjalan-jalanlah sebentar. Atau paling tidak tetap duduk atau berdiri tegak. Jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk.
6. Hindari makan sebelum tidur. Pastikan waktu terakhir anda mengonsumsi makanan adalah dua jam sebelum tidur.
7. Sebaiknya posisikan tubuh miring ke kiri ketika tidur. Posisi lambung menjadi lebih tinggi dari kerongkongan, jika miring ke kanan.
Sumber : dokjoo.coconia.net

MENGAPA BENDERA INDONESIA BERWARNA MERAH PUTIH?


Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara mendatar (horizontal) yaitu merah dan putih.
Dulu pada saat Bung Karno bercerita didepan kongres rakyat Jawa-Timur, beliau menceritakan asal mula warna merah putih sebagai warna bendera pusaka bangsa dan negara Indonesia. Beliau berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak memperdebatkan Sang merah putih ini. Jangan ada satu pihak yang mengusulkan warna lain sebagai bendera Republik Indonesia.
Beliau juga mengatakan bahwa warna Merah Putih ini bukan buatan Republik Indonesia, Bukan buatan kita dari zaman pergerakan nasional. Apa lagi bukan buatan Bung Karno, bukan buatan Bung Hatta! Enam ribu tahun sudah kita mengenal akan warna Merah Putih ini. Bukan seribu tahun, bukan dua ribu tahun, bukan tiga ribu tahun, bukan empat ribu tahun, bukan lima ribu tahun! Enam ribu tahun kita telah mengenal warna Merah Putih!
Tatkala di sini belum ada agama Kristen, belum ada agama Islam, belum ada agama Hindu, bangsa Indonesia telah meng-agungkan warna Merah Putih. Pada waktu itu kita belum mengenal Tuhan dalam cara mengenal sebagai sekarang ini. Pada waktu itu yang kita sembah adalah Matahari dan Bulan. Pada waktu itu kita hanya mengira, bahwa yang memberi hidup itu Matahari. Siang Matahari – malam Bulan. Matahari merah- Bulan putih.
Pada waktu itu kita telah mengagungkan warna Merah Putih. Kemu¬dian bertambah kecerdasan kita. Kita lebih dalam menyelami akan hidup di dalam alam ini. Kita memperhatikan segala sesuatu di dalam alam ini dan kita melihat, alam ini ada yang hidup bergerak, ada yang tidak bergerak. Ada manusia dan binatang, makhluk-makhluk yang bergerak. Ada tumbuh-tumbuhan yang tidak bisa bergerak. Manusia dan binatang itu darahnya merah. Tumbuh-tumbuhan darahnya putih. Getih – Getah. Coba dengarkan hampir sama dua perkataan ini: Getih – Getah. Cuma i diganti dengan a. Kemudian kita mengagungkan Getih – Getah. Merah – Putih. Saudara-saudara, itu adalah fase kedua.
Fase ketiga, manusia mengerti akan kejadian manusia. Mengerti, bahwa kejadian manusia ini adalah dari perhubungan laki dan perempuan, perempuan dan laki. Orang mengerti perempuan adalah merah, laki adalah putih. Dan itulah sebabnya maka kita turun-temurun mengagungkan Merah-Putih. Apa yang dinamakan “gula-kelapa”, mengagungkan bubur”bang-putih”. Itulah sebabnya maka kita kemudian-tatkala kita mempunyai negara-negara setelah mempunyai kerajaan-kerajaan- memakai warna Merah-Putih itu sebagai bendera negara.
Tatkala kita mempunyai kerajaan Singasari, Majapahit Merah-Putih telah berkibar. Dan tatkala kita mengadakan pergerakan nasional sejak tahun 1908 dengan lahirnya Budi Utomo-dan diikuti oleh Serikat Islam, oleh NIP (Nationaal Indische Partij), oleh ISDP, oleh PKI, oleh Sarekat Rakyat, oleh PPPK, oleh PBI, oleh Parindra, dan lain-lain-maka rakyat lndonesia tetap mencintai Merah-Putih sebagai warna benderanya. Dan tatkala kita pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamirkan kemerdekaan itu, dengan resmi kita menyatakan Sang Merah Putih adalah bendera kemerdekaan kita.
Maka dari itu kawan! sudah saatnyalah kita sebagai penerus bangsa yang besar ini untuk tegap berdiri, tatap sang pusaka kita dengan rasa bangga! Berkibarlah engkau Sang Pusaka Merah Putih.

Sumber : blog unique

Alasan Mengapa Indonesia Jadi Sasaran Penjajah!


Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya.
Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.
Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.
Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun. Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah didapatkannya.
Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.
Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.
Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.
Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah, “Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.
Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.
Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian, tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.
Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.
http://serbamacem.blogspot.com


6 Langkah Jadi Atasan Bijak

Sebagai atasan, Anda adalah sosok yang selaiknya dihormati dan mendapat respek dari karyawan. Respek berbeda dengan rasa takut. Anda tentu akan lebih senang jika respek itu diberikan secara tulus dan tepat, daripada hanya sekadar disegani atau ditakuti bawahan.
Jangan sampai Anda dikenal sebagai bos yang tak toleran, suka marah-marah, atau terlalu subyektif. Nah, berikut sejumlah tips agar Anda menjadi atasan yang bijak dan disayang rekan kerja.
Tulus & Adil
Memimpin tim kerja membutuhkan kecakapan atau skill. Namun, tak cuma itu, sebagai atasan, Anda juga harus bisa bersikap tulus dan adil. Tulus membagi pekerjaan, tulus memimpin, juga adil dalam memaksimalkan keunggulan setiap karyawan yang tergabung dalam tim.
Jangan sampai Anda menugaskan orang di tempat yang salah. Yang tak kalah penting, Anda pun harus selalu siap membantu bawahan menemukan peluang untuk memperbaiki kekurangan mereka.
Mau Terus Belajar
Meski posisi sudah berada pada level manajemen, bukan berarti Anda lebih pintar, lebih berpengalaman, atau lebih jago ketimbang karyawan lain, lho! Meski sudah menjadi bos, Anda harus tetap mau belajar.
Apa saja yang sekiranya Anda rasakan masih belum dikuasai, jangan pernah malu untuk bertanya, meski kepada bawahan. Menggali ilmu tak kenal umur dan posisi jabatan, kok.
Diakui atau tidak, cara ini akan membuat Anda dianggap telah ikut berkontribusi dalam kemajuan bawahan. Rentang jarak antara Anda dan bawahan tak perlu dijadikan batu penghalang untuk sama-sama maju. Menjadi pintar bersama tentu akan lebih menyenangkan, ketimbang pintar sendirian.
Atur Emosi
Jika masih berusia muda, bisa jadi Anda sering terpancing dan tak mampu mengatur emosi yang masih suka meledak-ledak. Kemarahan ini, selain tak baik bagi kesehatan, tentu akan memicu stres berkepanjangan. Amarah pun biasanya akan terbawa hingga ke rumah. Akibatnya, keluarga akan terkena imbasnya.
Jadi, mulailah belajar mengontrol amarah terhadap kinerja tim. Jangan pernah memarahi, memaki, dan menegur bawahan di depan umum. Cara ini secara tak langsung akan memengaruhi mental mereka.
Bisa-bisa mereka tak semangat lagi bekerja dan merasa tertindas. Bawahan bukanlah budak yang bisa Anda perlakukan semaunya. Mereka adalah manusia yang tak luput dari kesalahan.
Bangunlah mental kerja positif mereka. Lebih baik, panggil mereka ke dalam ruangan Anda, lalu sampaikan kesalahan apa yang telah diperbuat. Buatlah agar dari kesalahan itu mereka belajar dan berbuat lebih baik lagi.
Jangan Subyektif
Tak jarang ada atasan yang sangat subyektif menanggapi setiap pribadi bawahannya. Sehingga, biasanya tanpa sadar, Anda akan lebih condong ke bawahan yang satu dibandingkan yang lainnya.
Dengan kata lain, Anda menemukan chemistry dengannya. Untuk urusan kerja, secara profesional, lebih baik Anda singkirkan hal-hal semacam ini.
Sebab, ini bisa menjadi pemicu rusaknya kekompakan tim kerja. Karyawan lain pasti akan merasa dianaktirikan, sementara yang lain merasa sudah di posisi aman karena dekat dengan Anda.
Perlakukan semua bawahan dengan cara yang sama. Buatlah agar keunggulan mereka bisa berguna semaksimal mungkin demi kemajuan perusahaan, sekaligus menutupi kekurangan bawahan yang lain. Sehingga, satu sama lain akan saling membutuhkan. Hasilnya, sebuah tim kerja yang solid.
Keberhasilan Tim, Kemenangan Anda
Jangan bekerja sendirian. Bekerjalah sebagai pemimpin yang mendelegasikan pekerjaan dengan baik ke bawahan dalam tim kerja. Ajari mereka bekerja secara efektif, penuh tanggung jawab, dan berorientasi pada hasil akhir.
Ingat, keberhasilan dan kesuksesan mereka merupakan kemenangan Anda. Apa jadinya bila Anda memiliki bawahan yang tak cakap dan tak berkembang? Anda sendiri yang repot, kan?
Semakin sulit pekerjaan yang mampu mereka pecahkan, itu merupakan sarana baik untuk berkembang. Tanpa ini semua, secara tak langsung Anda telah memasung kreativitas karyawan. Nah, tunggu apa lagi? Bangunlah tim kerja dengan menciptakan manusia yang berkualitas. Dijamin, Anda akan dihargai sebagai bos yang peduli kepada kemajuan bawahan.
Jalin Persahabatan
Tak sedikit atasan yang merasa gengsi bergabung bersama bawahannya. Juga tak jarang, atasan yang suka memilih-milih siapa bawahan yang pantas menemaninya makan siang.
Ingat, karyawan memiliki hak dan kesempatan yang sama. Jalinlah persahabatan dengan semua karyawan di semua level. Dengan begitu, Anda tak menutup diri bergaul dengan yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Jangan pernah takut tersaingi oleh mereka yang lebih muda.
Apa yang Anda lakukan akan menjadi contoh bagi bawahan yang masih muda. Tak bisa dipungkiri, Anda telah menjadi bagian berarti dalam perjalanan kesuksesan karier mereka kelak. Dan, yang terpenting, Anda telah menjadi sahabat yang bernilai positif bagi mereka.

sumber : http://aframayriani.wordpress.com/2010/03/12/6-langkah-jadi-atasan-bijak/#more-177

Ancaman Bagi Orang Yang MeninggaLkan Sholat

Minggu, 23 Mei 2010


Bagi anda seorang muslim, tahukah anda ancaman-ancaman bagi orang yang meninggalkan “SHOLAT”. Berikut ini adalah 15 ancaman bagi orang yang meninggalkan sholat:
DALAM DUNIA
1. Dicabut keberkahan hidupnya
2. Dihapus amal sholehnya
3. Dicabut keislamannya
4. Rizkinya tidak mendapat berkah
5. Amalnya tidak mendapat pahala
6. Do’anya ditolak Allah SWT
SAAT SAKARATUL MAUT
7. Dicabut nyawanya dengan kasar
8. Merasakan haus yang amat sangat
9. Merasakan lapar yang amat sangat
DIDALAM KUBUR
10. Badannya dihimpit bumi
11.Kuburnya gelap gulita
12. Dinyalakan api dalam kuburnya
DI PADANG MAHSYAR
13. Menderita sengsara, panas, lapar dan dahaga
14. Mendapatkan marah dan laknat dari Allah SWT
15. Tangan dan kakinya dirantai dengan bara api dandilempar ke dalam Neraka
http://apakah-islam.blogspot.com/2009/03/15-hal-bila-tinggalkan-sholat.html

Ibu : Malaikat Terindah Yang Dipilih Tuhan


Malaikat terindah pilihan Tuhan

Suatu Ketika seorang bayi siap dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil dan lemah”, ucap si bayi.

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu”.

“Tapi di surga yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia”, demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari sehingga kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia”.

Si bayi pun bertanya lagi, “lalu bagaimana saya dapat mengerti saat orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka?”. Lagi-lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar, dan dengan penuh kesabaran serta perhatian ia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara”.

Si bayi pun bertanya kembali, “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”. Sekali lagi Tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa”.

Si bayi pun masih belum puas, ia pun kembali bertanya, “saya mendengar bahwa di dunia banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”. Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”.

Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.” Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bercerita kepadamu tentang Aku, ia akan mengajarkan bagaimana cara agar kamu dapat kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu”.

Saat itu surga begitu tenang sehingga suara dari dunia dapat terdengar, dengan suara lirih sang bayi pun bertanya kembali, “Tuhan jika saya harus pergi sekarang, dapatkah Engkau memberitahu siapa nama malaikat saya di dunia nanti?”

Tuhan pun menjawab, “kamu dapat memanggil malaikatmu… IBU”.


Sumber: Tidak diketahui

Bingung Ngacii JuduL


senja ini kubuai puspa kamboja lewat semilir angin memboyong harummnya
Dan menuntunnya menuju dinding-dinding  penciumanku
Aku terhanyak hingga bangunkan mimpi  dari angan yang lama  tertidur
Tersingkap mataku dan bergegas menuju lamunan yang penuh dengan air mata
Sebuah pelepasan jiwa melalui dupa-dupa yang dibakar dari  tungku api
Pergi menuju alam yang dibangun dari perjalanan hidup sang jiwa selama ini
Dan mungkin akan berada disebuah tanam yang penuh bunga atau kicauan burung
Atau mungkin hidup diantara tumpukan tulang-tulang rapuh yang tersusun rapi
Aku yang tertegun haru atau aku merasa acuh serta tak mau ambil peduli
Pasti, suatu saat akan merelakan jiwaku untuk sekali saja menjadi bagian darinya
Aku akan ada disana, diam dan tak mampu berbuat dan berkata apa-apa
Mungkin hanya kerelaan dan ucapann selamat tinggal yang pantas kupasrahkan padanya
Sementara nisan menjadi symbol dari pelepasan jiwa
Diamku dalam terik matahari dan aku hanya mampu terdiam
Embun mengendap bak ikut meneteskan air mata dari perawan malam yang kesepian
Nisan itu masih basah oleh sisa embun dari kabut antarkan jiw jauh keistana  sang khalik
Kumenatap apa yang ada di balik baju gemerlap yang kukenakan ini
Apakah mungkin di sana kutemukan sesosok putih jiwa yang mengisi raga ini
Ataukah mungkin hanya kegelapann dan remang-remang yang tampak diantaramya
Kupersiapkan jiwa ini lepas  secara meriah penuh canda,  tawa bahagia bukan isak tangis
Akan aku bawa jiwa ini menuju singgasana yang benar-benar mulia
Serta di saksikan alam yang luas penuh dengan kehidupan
Setiap detik dan nafas yang terbuang kubenahi jiwa ini
Untuk mempersiapkan diri dalam melepas  jiwa nanti di kemudian hari

Matahari Tak Terbit


Matahari tak terbit hari ini

Pernahkah kau merasakan sesuatu yang biasa hadir mengisi hari-harimu, tiba-tiba lenyap begitu saja. Hari-harimu pasti berubah jadi pucat pasti tanpa gairah. Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kau pasti jadi kecewa seraya menadahkan tangan penuh harap lewat kalimat doa yang tak putus-putusnya.
Bukankah aku jadi kehilangan kehangatan karena tak ada helai-helai sinar ultraviolet yang membuat senyuman begitu indah selama ini. Matahari bagimu tantu tak sekedar benda langit yang memburaikan kemilau cahaya tetapi sudah menjadi sebuah peristiwa yang mentak ada helai-helai sinar ultraviolet yang membuat senyuman begitu indah selama ini. Matahari bagimu tantu tak sekedar benda langit yang memburaikan kemilau cahaya tetapi sudah menjadi sebuah peristiwa yang menyatu dengan ragamu. Bayangkanlah bila matahari tak terbit lagi, tidak hanya kamu tapi jutaan orang kebingungan dan menebar Tanya sambil mengkak hati-hati mencari liang langit tempat matahari menyembulkan secara perkasa dan penuh cahaya.
Kaulah matahari itu, bidadariku. Berhari-hari kau merekat kasih hingga tak terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus berpancar dibawah langit menuju langit-langit yang kosong. Kekosongan itu kita bawa lewati jalan kesediahan. Kita harus terpisah jauh menjalani kodrat diri yang semula begitu dekat lantas terpisah jauh oleh lempengan waktu.
Kita mengisi halaman-halaman kosong kehidupan dengan denyut nadi. Sesudahnya, kita bertemu bagai angin mengecup pucuk-pucuk daun dan berlalu begitu mudah. Dan kita pun bertemu lagi dengan perasaan yang asing hingga kita begitu sulit memahami siapa diri kita sebenarnya.
Di ruang kosong yang semula dipenuhi pernik cahaya matahari, kita bertaatap muka penuh gairah. Di penjuru ruang kosong itu bergelantungan bola-bola rindu penuh warna dan aroma. Bola-bola itu bergesekan satu dengan lainnya mengalir irama-irama lembut. Irama itu menyayat-nyayat hati kita hingga mengukir potongan potongan sejarah baru. Bagaikan sepasang merpati putih yang menari-nari bi bawah gemerlap cahaya langit, sejarah itu terus ditulisi berkepanjangan. Lewat ratusan kitab, namun semua perjalanan pasti ada ujungnya, setiap pelayaran pasti ada pelabuhan singgahnya, setiap cuaca benderang niscaya temaram bahkan kegelapan.
Andai sejarah boleh terus diperpanjang membawa mitos dan legendanya. Boleh jadi kamu akan tamoil sebagai permaisuri ataupun tuan putri yang molek.
Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu akrab di antara kutub-kkutub kosong itu. Kusebut saja kutub rindu. Aku tak mungkin menuangkan tumpukan warna kanvas yang penuh garis dan kata ibarat sebab lukisan agung ini tak kunjung selesai. Masih banyak diperlukan sentuhan kuas dan cairan cat warna-warni hingga lukisan ini mendekati sempurna. Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mulai hingga waktu jeda yang tanpa batas.
Masih ingatkah kau bagaimana langit-langit kamar itu penuh getar dan kabar. Tiap pintu dan dinding dipenuhi ikrar kita. Dan bola lampu temaram memburaikan janji-janji. Sebuah percintaan agung sedang dipentaskan di bawah arahan sutradara semesta. Kau membilang percik air yang berjatuhan di danau kecil di sudut pekarangan jiwa dalam kecup dan harum mawar.
Bahkan tubuh kita terguyuri embun yang terbang menembus batas hingga tubuh kita menjadi dingin. Malam-malam  penuh mimpi dan keceriaan bagaikan merpati putih yang mengibas-ngibaskan bulu-bulu beningnya. Kau redupkan cahaya lampu di tiap penjuru hingga sejarah dapat dituliskan secara khidmat dan penuh makna. Kau menatap langit-langit kamar sambil mebisikan untaian puisi yang kau tulis dengan desah nafasmu. Semua getar irama percintaan itu tiada batas.
Malam itu siapa pun tak butuh matahari. Sebab ada bulan yang bersaksi. Kita hanya butuh setitik cahaya guna penentu arah belaku. Selebihnya sunyi menyebar dengan tiupan angin yang melompat melalui cela-cela jendela. Dengan apakah kulukiskan pertemuan kita, kekasaih?, Ah, tak cukup kata memberi makna, katamu. Dan isyarat sepasang merpati putih yang saling menggosokkan paruh-paruhnya. Bagaikan peladang kita pun sudah pula bertanam dan menebar benihnya. Kelak, katamu, aka nada buah yang bakal dipetik sebagai kebulatan hati yang begitu mudah terjadi tanpa paksa dan janji.
Dan kita pun terus saja bertanam agar daun-daun yang bertumbuh kelak dapat menangkap matahari. Di setiap helai daun itu  bermunculan nama kita sebagai sebuah keabadian. Andai matahari tak terbit lagi saat pagi merona, kita masih menyimpan sedikit cahaya di helai-helai daun yang berguncang diembus angin sepanjang hari. Sungguh, matahari tak terbit pagi ini. Bagai aku kehilangan dirimu yang berlari-lari menangkap cahaya hingga memancarkan kelopak bunga di jiwa. Percintaan ini penuh wangi dan warna. Penuh hijau daun dan kupu-kupu yang menyemai di mahkota bunga.
Begitulah saat kau berada jauh kembali dari garis hidupmu, aku begitu ternganga sebab cahaya itu tidak ada. Memang, tak pernah matahari tak terbit memeluk bumi. Tapi bagi kita, kala, berada jauh, keadaan begitu gelap dan sunyi tiba-tiba. Kita merasa begitu kehilangan dan merasa ada yang teranggut tanpa sengaja. Serasa ada yang tercabut dari akar yang semula menghujan jauh di tanah.
Kita bagaikan orang yang tak punya pilihan saat berada di persimpangan tak bertanda. Syukurlah, kita tak pernah kehilangan arah tempat tertuju di tempat berikutnya. Hidup ini penuh misteri yang memagari ruang dan langkah kita menuju titik terjauh yang harus dilompati. Kata-kata yang berdasarkan di bait puisi dan lirik lagu menebar wangi hari-hari mengalir perlahan dari tembok-tembok kegelapan yang mengepungku. Benar kata sang pencinta “ kita akan tahu akan makna sesuatu ketika ia telah berlalu , apalagi berada jauh yang tak tersentuh “.
Matahari tak terbit hari ini. Begitulah kita saat diri kita berada di kutub yang berjauhan. Diperlukan garis waktu untuk mempertemukan kedua tebing kutub itu atau kita harus kuat menerangilaut salju yang kental atau menyelam di bawah bongkahan es yang begitu dingin menyengat tubuh. Begitu diperlukan segala daya untuk menemukan sesuatu yang lenyap begitu cepat saat diri memerlukan setitik cahaya.
Apa perasaanmu kini ? kau telah telan kesendirian itu di kejauhan sambil berharap matahari akan bercahaya segera menerangi ruang hati yang tersapu oleh luka rindu. Andai kita bisa menolak gumpalan awan dan menyuarakan matahari kembali, begitulah takdir yang hendak kita bentangkan di kitab sejarah sepanjang masa. Tapi, kita akan cepat lelah menyerukan awan untuk menyembulkan panasnya matahari bukanlah hal yang mudah. Kita butuh sejuta tangan dan cakar untuk menaklukan segenap awan dan matahari itu.
Ingatlah kau, kisah romeo dan Juliet yang memburaikan banyak kenangan bagi jutaan orang. Kau pun ada dalam bagian kisah yang tak pernah lekang di panas dan lapuk di hujan itu. Selalu ada manic-manik sayang mengalir di samudera kehiupan yang maha luas ini. Meski kadang kala suaramu tersekat melempar Tanya kala anugerah kasih ini terbit di ujung usia. Tak bolehkah kita mereguk kebahagiaan di sisa waktu yang masih tersedia meski semua jalan yang terbuka di depan bagai tak berujung tua.
Aku takut bila aku berubah, tapi tak akan pernah, pangeranku itulah ucapan kata darimu secara perlahan. Garis panjang waktu itu melelahkan kemungkinan-kemungkinan yang sulit diraba. Banyak ancaman yang siap mengepung kita hingga merobek takbir setia. Ya, kesetiaan tak kasat mata. Hanya ada di bilik hati ingin aku menjenguk bilik hatimu setiap saat, tapi tak bisa. Pintun hati itu tak setiap waktu bisa terbuka dengan mudah.
Andai kau bangun esok pagi, akankah selalu matahari akan terbit seperti janji yang diucapkannya pada alam semesta. Di helai-helai cahaya matahari yang datang itu selalu ada kehangatan yang meresap di jiwamu pada setiap keping-kepingnya.            

Indahnya Bohongnya Ibu


Indahnya Bohongnya Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru, dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, sering kali kekurangan. Ketika makan ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar”___KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yag gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingannya, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan anaknya. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping aku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan”___KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi kekoperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuahan hidup. Dikala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaan menempel kotak korek api. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek”___KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menghampiri ibu yang tegar dan gigih menunggu aku selama beberapa jam. KEtika lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus”___KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri .

Keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang berada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasihati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta”___KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku, dan abangku semua sudah tamat sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah iwaktunya pension. Tetapi, ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata :  “Saya punya uang”___KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar masterdi sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetepi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tidak terbiasa”___KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang kelihatan sangat tua, menetap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlhat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan”___KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN

Setelah mengucap kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita diatas, saya percaya bahwa kalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan “Terima Kasih Ibu”

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Ditengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila disamping kita.

Namun apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ayah ibu kita? Cemas apakah sudah makan atau belum? Cemas apakah ayah ibu kita sudah bahagia atau belum? Cemas kita dengan kondisi ayah ibu kita telah berada di alam penentian? Apakah ini benar? Kalau iya, coba kalian renungkan kembali.

Diwaktu kita masih mempumyai kesempatan untuk membalas budi ayah ibu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata MENYESAL” kemudian hari. Minimal mendoakan mereka atau bersedekah untuk mereka

JL. Menuju PuLang


Jalan Menuju Pulang

Usahlah meruncing kemana perahu menghala
Tiada singgah aku condong haluan
Ketika bulan penuh bergantung di mata jala
Ingatkan aku pulang menghadapmu
            Bahwa badai telah lama mengendap di diriku
Kupahami saja gelombang sapaan kawan
            Kupahami juga aku hamba yang terbuang
Laksana puntung hanyut ke lubuk dalam
Maka kupautkan bubut hatiku di tiang malam
            Mata kailmu itu seolah alamat tak berpintu
Bagaikan peta buta, laut tak bertepi, dan sungai buntu tak berhulu
Hendaknya aku terdiam memeluk waktu dalam rumah tak berlampu
            Aku agaknya tersesat arah oleh angin akal
Dan akhirnya terdampar juga dilautan dangkal
Andai doaku tak juga tersampaikan
Biar kutanam dalam amuk yang membadai
            Ku kaji kitabmu tentang jalan menuju pulang
Tentang syair-syair yang kau timang-timang
            Ini bukanlah mencari retak dalam belah
Alangkkah malu menjadi hambamu
Jika tak berani mendayung ke tujuanmu nan indah
Meski aral dan duri slalu saja menhadang
            Lihatlah lembaran hitam ini, lekat dalam dadaku            
Agar ranting anak-anak sungai dapat menyusu
Belajar  mengecap pahitnya mmerindu karenanmu                             


Faktor Penting Berbicara di Depan Umum


Faktor Penting Berbicara Di Depan Umum :
Ø Smile, menampilkan senyuman selama berbicara. Trik ini baik untuk menarik perhatian lawan bicara serta menghidupkan suasana agar penyampaian terlihat lebih sopan, santai, tidak terlalu berat.
Ø Open Stance, berbicara dengan sikap terbuka. Memberi kesempatan lawan bicara untuk mengutarakan pendapat, serta tidak menganggap dirinya paling benar.
Ø Forward Lean, mempertahankan posisi tegap saat duduk. Sikap duduk yang tegap, menunjukan sikap professional dan tidak ogah-ogahan. Penampilan pun lebih terjaga keraphiannya. Tone, nada bicara, bias dibedakan sesuai situasi, kondisi dan tema.
Ø Tone, Menjaga intonasi suara. Dengan begitu intonasi tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
Ø Nod, anggukan. Menandakan minat, persetujuan, keluwesan, dan pemahaman terhadap apa yang diutarakan pembicara.

Cara Membangun Kepercayaan diri

Cara Membangun Kepercayaan diri :
1. Ucapkan hal-hal Ucapkan hal-hal baik pada diri sendiri.
Kamu bisa ubah suara batinmu yang negatif menjadi positif dengan bilang penegasan-penegasan seperti Aku orang yang ok. Aku tetap baik-baik saja, walaupun pernah berbuat salah. Setiap manusia pasti pernah punya salah kan?
2. Gambarkan apa yang kamu inginkan di pikiranmu.
Kamu bisa mengubah gambaran negatif tentang diri kamu menjado positif. Contohnya bayangkan kamu sedang berdiri tegapnya, dirimu menjulang tinggi diatas masalahmu yang tampak sangat mungil. Ambil nafas dalam-dalam, sambil kamu tampilkan dalam benakmu suatu cara yang positif untuk mengatasi masalahmu itu. Yakinkan dirimu bahwa kamu punya potensi yang sangat besar untuk mengatasi situasi sulit yang harus kamu hadapi.
3. Jadikan 8 kunci kepercayaan diri sebagai panduanmu.
Kalau kamu percaya bahwa kamu perlu mendapatkan cinta dan perasaan tentang betapa berharganya kamu dari luar dirimu, kamu harus mengubah kepercaanmu yang palsu itu menjadi aku berharga karena aku ada.
4. Kembangkan dan bagilah bakatmu dengan orang lain.
• Berbaur dan bantulah orang lain : Ikut terlibatlah dengan berbagai aktivitas yang ada dimasyarakat atau di sekolah. Dengan begitu kamu bias lebih mengenali, bahkan mengembangkan potensi dirimu.
• Sebarkan apa yang sudah kamu pelajari.
5. Ciptakan sistem yang mendukung.
Mintalah dukungan dari ornag-orang terdekatmu (keluarga, sobat, dan lain-lain) dengan memberi tahu kepada mereka tentang niat membangun kepercayaan dirimu itu.
6. Tulis diary.
Tuliskan pikiranmu, perasaanmu, dan reaksimu tentang orang-orang atau kejadian.
7. Baca juga buku-buku panduan lain.
Baca buku tentang pengembangan diri, cari ke toko buku atau perpusatakaan.

APAKAH KEJAHATAN DICIPTAKAN OLEH TUHAN??

Senin, 17 Mei 2010

APAKAH KEJAHATAN DICIPTAKAN OLEH TUHAN??
Lagi-lagi menyoal masalah ketuhanan. Ada beberapa kawan yang memperdebatkan, apakah perilaku "kejahatan" itu diciptakan Tuhan atau bukan?
Seorang teman yang berpikiran "liberal", menyatakan, kalau Tuhan menciptakan kejahatan, berarti Tuhan itu sendiri "sumber kejahatan". Nau'udzubiLlahi min dzalik!
Untuk meluruskan pemahaman di atas, Saya akan memberikan ilustrasi dari sebuah pengalaman seorang ilmuwan terkemuka.
Suatu waktu ada seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?"
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya". "Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"
Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
    Semoga ilustrasi tadi bisa menjawab kegalauan yang dirasakan oleh sahabat Saya, umumnya buat Anda semua.
Wallohu A'lam bish-shawab.


Sumber : http://pmrman2.multiply.com