TEORI CINTA

Kamis, 11 November 2010

-CINTA-

Cinta, satu kata yang begitu abstraknya hingga banyak khalayak yang sulit mengartikannya apalagi diartikan secara ilmiah. Sternberg memperkenalkan konsep cinta dengan teori yang dimilikinya, yaitu ‘Segitiga Cinta’. Menurutnya cinta mengandung 3 komponen yaitu [a] keintiman [b] gairah [c] komitmen.
Eits, jangan berpikir yang tidak-tidak tentang komponen pertama dan kedua, saya akan membahasnya  satu persatu.
[a] Keintiman
Keintiman disini adalah elemen emosi yang didalamnya terdapat kehangatan, kepercayaan dan keinginan untuk membina suatu hubungan.
Ciri-ciri dari point pertama ini adalah seseorang merasa dekat dengan seseorang yang lain, senang bercakap-cakap dengannya untuk waktu yang lama, dan merasa rindu dengannya saat tak bertemu, cieleeeeeeeeeeeeeh,.
Keintiman bukan hanya dimaksudkan untuk pasangan kekasih saja tetapi juga untuk hubungan orang tua dengan anaknya atau hubungan persahabatan.
[b] Gairah
Hayooooooo apa yang ada dipikiran kalian??? Pasti mulai berpikir yang aneh-aneh, hehehe
Gairah disini bukan “gairah” yang kalian pikirkan (>>menjurus ke hal-hal negatif) tetapi gairah disini ialah elemen motivasional dari dalam diri seseorang. Jadi ketika seseorang merasa dekat dengan seseorang yang lainnya maka akan timbul dalam dirinya rasa untuk mendorong, gerobak kali didorong, atau memotivasi orang yang menurut dia dekat dengannya. Begonoooo….
[c] Komitmen
Nah kalau yang satu ini, pasti dah pada tahu kan maksudnya, komitmen itu keputusan untuk secara berkesinambung menjalankan kehidupan dengan seseorang yang menurut kita dekat dengan kita.
Menurut Sternberg juga, ketiga komponen ini berbeda-beda kapasitasnya didiri seseorang, ada yang proporsinya lebih dominan keintiman, ada juga yang dominan di gairah atau ada juga yang dominan di komitmen. Nah kalau itu hanya diri kita yang tau, iia tidak
?
So, cinta yang ideal itu ya cinta yang memiliki 3 komponen tersebut dalam proporsi yang sama tidak ada yang dominan di salah satu sisinya, itu menurutku. .
Jadi buat temen-temen disarankan untuk menyadari kisah cinta yang akan ditulis untuk diri kalian sendiri, dan sebaiknya kalian tidak membiarkan salah satu dari ketiga komponen itu dominan.
Cinta adalah sebuah kisah.
Kisah yang ditulis oleh setiap orang.
Kisah itu merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan
 seseorang dalam suatu hubungan. (Sternberg)

sumber : UG News vol. 7

0 komentar:

Posting Komentar