Merapi dan Segala Muntahannya

Kamis, 11 November 2010

-Merapi dan Segala Muntahannya-

Seperti yang kita tahu bahwa salah satu gunung di negeri kita tercinta ini beberapa waktu yang lalu murka, entah apa yang membuat gunung yang dalam kesehariannya menjadi teman bagi warga disekitar lereng untuk mendapatkan mata pencaharian itu memuntahkan semua material yang dimilikinya, tak hanya sekali erupsi itu terjadi tetapi berulang kali dan tak sedikit warga yang meregang nyawa karena kekuatan salah satu penyangga bumi kita itu.
Hingga muncul isu yang beredar yang tak hanya secara logika tetapi dikaitkan dengan hal mistis. Dan tak hanya 1-2 orang yang mengungkapkan pendapat tentang keterhubungan sang penyangga bumi (Merapi) dengan hal gaib tetapi hampir seluruh pakar yang ahli di ‘bidang’nya mengemukakan pendapat mulai dari pemimpin negeri yang sudah amat sangat tamak dengan rakyatnya hingga kemunculan hal gaib lainnya.
Saya disini hanya sedikit mengulas tentang sang Merapi yang berubah dari kawan menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat sekitar lereng gunung yang indah itu.
Ya, Gunung di negeri kita yang satu itu sejak meletus pada 26 oktober 2010 hingga sekarang telah memuntahkan material vulkanik yang ada diperutnya hingga 140.000.000 m3 atau dengan kata lain volume material vulkanik yang dimuntahkannya tahun ini melebihi volume  material vulkanik saat erupsi ditahun 1872 yang hanya 100.000.000 m3
Korban yang berjatuhan tak hanya manusianya tetapi juga material yang dimiliki oleh para pengungsi dan semua sektor yang berhubungan dengan yogya dan sekitarnya.
Berdasarkan data dari BNPB, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Merapi sejak 26 Oktober sampai sekarang 151 orang, terdiri atas 135 orang di wilayah DIY, dan 16 orang di Jawa Tengah. Sedangkan jumlah pengungsi seluruhnya 320.090 jiwa. Selain itu letusan Gunung Merapi pada 2010 merusak 291 rumah, dan satu tanggul jebol di Desa Ngepos akibat luapan lahar dingin.
Sedangkan kerugian secara material diantaranya kerugian yang dialami para petani salak pondoh yang diperkirakan mencapai sekitar Rp200 miliar dengan luas 1.400 hektare, kemudian tanaman padi Rp1,7 miliar dengan luas lahan 170 hektar, tanaman hias Rp1 miliar, holtikulturan dan sayur-sayuran mencapi Rp30 miliar di luas lahan 700 hektar jika ditotal dari pertaniannya saja sudah Rp232 miliar. Belum lagi 65 % tanah petani salak pondoh rusak berat padahal salak pondoh sudah mampu menembus pasar interansional , salak ini merupakan sumber ekonomi pokok masyarakat di wilayah lereng Gunung Merapi tersebut.
Kerugian material juga dirasakan oleh PT Garuda Indonesia yang dikarenakan letusan gunung merapi PT Garuda Indonesia mengalami kerugian Rp.1,296 miliar per harinya.
Kerugian yang sama juga dirasakan oleh Telkomsel yang karena meletusnya salah satu penyangga bumi itu, 21 BTS milik Telkomsel terputus sehingga komunikasi di daerah sekitar lereng pun terganggu.
Akibat letusan gunung, sektor pariwisata Candi Borobudur pun ikut terganggu karena Candi Borobudur diselimuti abu vulkanik mulai letusan pertama (26/10). Kepala unit Taman Wisata Candi Borobudur mengatakan meskipun Candi Borobudur tertutup abu vulkanik, wisatawan masih bisa berkunjung setidaknya hanya bisa sampai lantai 2, hanya lantai 2 saja pihaknya telah mengerahkan 125 petugas untuk membersihkan jalan dan pintu masuk candi.
Jadi secara garis besar perekonomian di kabupaten magelang sebagian lumpuh ditampah lagi dengan matinya aliran listrik didaerah lereng gunung dan daerah terparah yang mengalami kelumpuhan ialah daerah Muntilan yang saat ini kondisinya seperti kota mati.
Dikarenakan kondisi sekitar lereng gunung yang masih berbahaya, Ketua BNBP mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti instruksi pemerintah yakni berada di radius 20Km dari puncak merapi dan masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500m dari sungai yang berhulu di Merapi karena bahaya Lahar dingin.
Hikmah lain dari bencana Merapi adalah Hacker yang biasa kita kenal dengan para pembuat kejahatan di dunia cyber membentuk suatu komunitas di salah satu jejaring sosial untuk menggalang dana guna korban bencana Merapi. Komunitas ini beranggotakan 281 orang. Mereka mengadakan acara seminar Hacking untuk amal dan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp.1.350.000 dan dana tersebut telah disalurkan dengan baik ke posko bencana.
Luar bisa bukan? ada kalanya alam kita menjadi sahabat yang baik tuk kita tapi ketika kita mulai tak acuh pada mereka dan membiarkannya dirusak dengan tangan tangan kotor manusia tak berbudi alam pun murka. Tuhan kita tak pernah tidur oleh karenanya jagalah sesuatu yang dititipkan kepada kita dengan sebaik mungkin jangan biarkan alam tak bersahabat karena ketika alam tak bersahabat maka murka Tuhan yang akan menegur kita.


Sumber : antara news ; jawa post ; www.techno.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar