JURNAL PI - Kuw

Jumat, 09 April 2010
ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP LABA PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT ADES WATERS INDONESIA Tbk SELAMA PERIODE 2004 -2008

Ayu Wilujeng Rahayu
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok

ABSTRAK
Laporan keuangan tidak hanya ditujukan bagi pihak internal perusahaan tetapi juga bagi pihak eksternal perusahaan. Dengan laporan keuangan yang dibuat perusahaan dapat ditentukan nilai dari rasio aktivitas, leverage dan profitabilitas sehingga dapat dinilai pula kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Penelitian ini bertujuan untuk seberapa besar pengaruh aktivitas, leverage dan profitabilitas terhadap laba yang dimiliki oleh perusahaan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah apakah masing-masing dari rasio diatas memiliki hubungan yang erat dan berpengaruh terhadap laba.Pengujian hipotesis ini dapat menggunakan analisis korelasi Pearson, regresi linier berganda dan uji t. Variabel indipenden dalam penelitian ini adalah aktivitas dengan menggunakan total assets turn over ratio, leverage dengan menggunakan debt ratio dan profitabilitas dengan mengunakan gross profit margin sedangkan variabel dependennya adalah laba.
 Hasil dari penelitian ini adalah  untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk hubungan antara rasio aktivitas dan profitabilitas terhadap laba ialah berbanding lurus yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk rasio leverage, hubungan rasio tersebut ialah berbanding terbalik dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan. Sedangkan untuk PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. hubungan antara rasio aktivitas dan leverage terhadap laba ialah berbanding terbalik yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin kecil laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk rasio profitabilitas, hubungan rasio tersebut berbanding lurus dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
Sedangkan jika dilihat dari uji t selama periode 2004-2008 untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk secara parsial yang berpengaruh terhadap laba ialah rasio aktivitas dan untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk secara parsial rasio aktivitas, rasio leverage,  dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba

Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Rentabilitas, Laba
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, hal ini berkaitan dengan salah satu tujuan penting suatu perusahaan yaitu Going Concern, apabila suatu perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain maka perusahaan tersebut akan tersingkir dari dunia usaha yang dijalankannya.
Salah satu yang dapat dijadikan parameter bagi manajemen perusahaan ialah laba. Dimana PSAK No. 25 tahun 2002 menyatakan bahwa laba dapat dilihat pada laporan laba rugi yang merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam meraih keuntungan untuk periode tertentu.
Menurut Zaki Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dibuat oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut SAK No.1, tujuan laporan keuangan ialah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan suatu perusahaan tidak hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan tetapi juga pihak eksternal perusahaan.
Pihak internal perusahaan salah satunya ialah manajer keuangan, yaitu pihak  yang mengatur dan berperan penting dalam suatu perusahaan.  Manajer keuangan menggunakan laporan keuangan untuk melakukan analisa perencanaan dan pengawasan secara efektif, selain itu ia juga menggunakannya sebagai alat  analisis keuangan yang bertujuan untuk pengendalian internal serta penyediaan informasi yang baik mengenai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan pihak eksternal perusahaan antara lain investor, kreditur, supplier dan pemakai lain seperti karyawan, pemerintah ( berkaitan dengan pajak), serta BAPEPAM ( berkaitan dengan perusahaan Go Public).
Bagi investor, laporan keuangan perusahaan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan dimanakah ia akan menginvestasikan dananya, agar investasi yang ia lakukan saat ini memberikan keuntungan dimasa depan. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran yang jelas akan keadaan keuangan suatu perusahaan dimasa depan ialah dengan menggunakan parameter yaitu rasio. Rasio ini digunakan untuk menginterpretasikan data keuangan dengan cara menghubungkan elemen-elemen dari berbagai pos aktiva dan pos passiva serta pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan. Jenis rasio yang biasa digunakan dalam menilai kinerja suatu perusahaan diantaranya ialah  rasio aktivitas, rasio utang dan rasio keuntungan.
Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaat aktiva yang ada, rasio utang (leverage) menggambarkan seberapa besar perusahaan menggunakan utang dalam membiayai usahanya, sedangkan rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Berdasarkan penguraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah mengenai “ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LAVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP LABA PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008. “

Rumusan dan Batasan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, teridentifikasi masalah sebagai           berikut:
1.      Seberapa erat hubungan rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial?
2.      Berapa besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial?
Penulis membatasi masalah pada perhitungan rasio keuangan khususnya
pada perhitungan rasio aktivitas, yaitu total assets turn over ratio, rasio leverage yaitu debt rasio dan rasio profitabilitas, yaitu rasio laba kotor, sebagai pengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba sebelum pajak pada laporan keuangan PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008. 

            Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :
1.      Untuk mengetahui seberapa erat hubungan rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial
2.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.Manfaat Akademis
    Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat mengenai pemahaman dalam menentukan bagaimana aktivitas, leverage dan profitabilitas perusahaan mempunyai pengaruh terhadap laba yang diperolehnya.
      2. Manfaat Praktis
     Manajer perusahaan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan dalam mempertimbangkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Metode Penelitian

Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk yang telah terdaftar sebagai perusahaan bidang   produksi air mineral.

 Data atau Variabel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas perusahaan  yang merupakan pengolahan data laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008

 Metode Pengumpulan Data 

1.      Study Pustaka ( Library Research)
      Dalam studi kepustakaan, penulis mencari dan meneliti sumber-sumber
informasi serta mempelajari berbagai bahan bacaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, sehingga dapat dijadikan landasan yang kuat untuk permasalah tersebut.
2.      Studi Lapangan ( Field Research )
Dalam penelitian lapangan penulis melakukan analisis untuk memperoleh informasi atas catatan dari perusahaan yang bersangkutan.

          Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho­­­1: Tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio
 profitabilitas secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha1:Terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial             
       terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERSINDONESIA Tbk
Ho2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba 
        PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT.ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap laba 
        PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk

Alat Analisis yang Digunakan 
Berdasarkan batasan masalah, maka penulis menggunakan analisis rasio keuangan untuk rasio aktivitas, leverage, dan profitabilitas yaitu dengan perhitungan nilai total assets turn over ratio, debt ratio dan gross  profit margin ratio, dan uji korelasi Pearson serta analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS for windows Release 17.0

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Zaki Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dibuat oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir (2004:5), laporan keuangan merupakan hasil prosesakuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Dari definisi diatas , dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan erat kaitannya dengan tujuan pembuatan laporan keuangan itu sendiri, yaitu:
1.   Menyediakan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan yang sejenis secara rasional.
2.   Menyediakan informasi keuangan yang memungkinkan pemakaian selanjutnya
3.   Untuk menyediakan informasi keuangan mengenai sumber daya (Aktiva), klaim terhadap sumber daya (Kewajiban dan modal pemilik), serta penambahan dalam sumber dana dan klaim.
Jadi, laporan keuangan bukanlah sederetan angka tanpa makna melainkan data yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya ialah investor, kreditur, pemilik, karyawan dan pemerintah.
        Jenis-jenis pokok laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan yaitu:
1.      Neraca
Yaitu laporan keuangan yang berisi tentang harta, utang dan modal dari suatu perusahaan dalam periode tertentu.
2.      Laporan Rugi laba
Merupakan laporan yang secara sistematis berisi tentang penghasilan, biaya serta rugi laba bersih suatu perusahaan pada satu periode tertentu.
3.      Laporan Perubahan Modal
Yaitu laporan yang menunjukan sebab terjadinya perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah pada akhir periode.
4.      Laporan Arus Kas
Merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai penerimaan serta pembiayaan kas selama satu periode tertentu yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar.

Analisis Laporan Keuangan
Salah satu alat dari pengendalian manajemen yang menyeluruh adalah analisis laporan keuangan, hal ini dikemukakan oleh Roy. A. Foulke dalam bukunya yang berjudul Practicle Financial Statement Analisist.
      Analisis laporan keuangan sendiri terdiri dari dua bagian yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis memiliki arti menguraikan suatu unit menjadi unit yang lebih kecil, sedangkan laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi/laba, perubahan modal dan arus kas. Jadi dapat diambil kesimpulan, bahwa analisis laporan keuangan merupakan penguraian dari pos-pos laporan keuangan dimana unitnya dibagi berdasarkan sifat yang saling mempengaruhi antara data yang bersifat kualitatif dan data yang bersifat kuantitatif  dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan agar didapat keputusan yang tepat.
    Dalam hal ini laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya dan menghasilkan informasi yang lebih berguna dengan teknik tertentu.

Penggolongan Rasio-rasio Keuangan
Rasio adalah hubungan antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya yang dinyatakan dengan persentase desimal atau pecahan. Sedangkan analisis rasio keuangan adalah rasio yang menghubungkan unsur-unsur laporan keuangan yang satu dengan yang lain sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada suatu periode tertentu.
 Adapun diantara jenis-jenis rasio keuangan ialah:
1. Rasio Aktivitas
    Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini diantaranya yaitu rasio kecepatan peredaran persediaan, digunakan yaitu sebagai parameter perusahaan dalam menjual aktiva berupa persediaan. Rasio-rasio yang termasuk kedalam rasio aktivitas diantaranya yaitu:
a.       Inventory Turn Over Ratio
            Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus dari rasio ini yaitu harga pokok penjualan dibagi dengan total persediaan.
      b.      Total Assets Turn Over Ratio
            Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan dapat memanfaat aktiva yang dimiliki sehingga tidak terjadi aktiva yang menganggur. Rumus untuk menghitung besarnya rasio ini yaitu dengan cara membagi total penjualan dengan total aktiva.

2.      Rasio Laverage
     
Rasio Laverage yaitu rasio yang menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya. Rasio ini memiliki beberapa implikasi diantaranya, pertama, kreditur memandang ekuitas sebagai suatu dasar pelunasan utang. Kedua, dengan menggunakan utang, pemilik memperoleh manfaat dari memegang kendali atas perusahaan. Rasio Leverage diantaranya terdiri dari:
a.       Debt Ratio
      Rasio ini menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Semakin tinggi rasio uatang terhadap total aktiva maka semakin tinggi pula risiko keuangannya.                   
 b.      Debt to Equity Ratio
            Semakin rendah rasio ini, maka semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap aktiva.
 Rasio Profitabilitas
      Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini diantaranya dapat dibedakan menjadi:
a.       Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio)
      Rasio ini menggambarkan besarnya persentase tiap rupiah penjualan yang dihasilkan sebagai laba      kotor.                                                                                                          
b.      Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio)
Rasio ini menunjukkan besarnya persentase tiap rupiah penjualan yang dihasilkan sebagai laba bersih.


Kajian Penelitian Sejenis
      Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian dari penulis laiannya yang hampir serupa, antara lain:
1.      Setiawan Eko Nugroho (2006),
Universitas Gunadarma yang berjudul “Pengaruh Likuiditas terhadap rentabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.”. Penelitian menghasilkan bahwa pengaruh likuiditas terhadap rentabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. adalah lemah sebesar 1,44% dan hubungan anatara likuiditas dan rentabilitas berbanding terbalik, perusahaan semakin likuid tetapi rentabilitasnya rendah. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang berasal dari utang tersebut digunakan untuk membayar utang sehingga perusahaan dilihat dari sisi likuiditas baik tetapi dari sisi rentabilitasnya kurang baik.
2.      Ari afianto (2008), Universitas Gunadarma yang berjudul “Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Laba Bersih PT.(PERSERO) Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung Periode 1998-2006”. Penelitian penulis secara deskriptif menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang dinyatakan dalam empat rasio keuangan yaitu Cash Ratio, ROE, Every Days Inventory, dan Total Asset Turnover secara bersama-sama mempengaruhi laba bersih dengan koefisien determinasi sebesar 98,9% sehingga “bermanfaat” dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen perusahaan baik secara bersama-sama maupun parsial terhadap laba bersih. 
3.      Age Estri (2009), Universitas Gunadarma yang berjudul “Analisis
Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap Laba Pada PT. Gajah Tunggal Tbk. Selama Periode 1996-2007”. Penelitian menghasilkan bahwa dilihat dari sisi likuiditasnya perusahaan mengalami kerugian dan dari sisi leverage, perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi serta kedua rasio yang digunakan (likuiditas dan leverage) baik secara parsial maupun simultan tidak memiliki pengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan.

METODOLOGI  PENELITIAN

Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan dagang , yaitu:
Nama Perusahaan 1: PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
Kantor Pusat            : Jl. Pulo Lentut No 3 Kawasan Industri PulogadungJakarta 13920
Nama Perusahaan 2: PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.
Kantor Pusat            : Jl. Letjen TB. Simatupang Kav.88 Jakarta 12520

 Data/ Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rasio yang merupakan pengolahan data laporan keuangan neraca dan laporan laba/rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode 2004 –2008. Adapun variabel yang akan digunakan adalah:
a.   Variabel bebas yaitu rasio aktivitas dengan menggunakan total assets turn  over ratio, rasio leverage menggunakan  debt rasio dan  rasio profitabilitas menggunakan  gross profit margin  ratio.
b.      Variabel terikat yaitu laba perusahaan.

Metode Pengumpulan Data

Study Pustaka ( Library Research )
Dalam studi kepustakaan, penulis mencari dan meneliti sumber-sumber
informasi serta mempelajari berbagai bahan bacaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, sehingga dapat dijadikan landasan yang kuat untuk permasalah tersebut.

Studi Lapangan ( Field Research )
Dalam penelitian lapangan penulis melakukan analisis untuk memperoleh informasi atas catatan dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data sekunder yang berupa neraca dan laporan laba/rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode 2004–2008.

Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho­­­1:  Tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage,dan rasio
          profitabilitas secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
          Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha1:  Terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas
          secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan............ PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ho2:  Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap laba PT. 
       AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ialah rasio laporan keuangan konsolidasi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. Sebagai alat analisis yang digunakan untuk membandingkan seberapa erat dan besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada masing-masing perusahaan ialah menggunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier berganda. Penulis memanfaatkan software program SPSS untuk menguji hipotesis yang sebagaimana dikemukakan dimuka.
1.      Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas didapat dari total penjualan dibagi jumlah persediaan.
2.   Rasio Laverage
      Rasio Laverage yaitu rasio yang menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya. Rasio leverage total utang dibagi total aktiva.            
3.   Rasio Profitabilitas
      Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan  memiliki rumus total penjualan dikurangi HPP kemudian dibagi dengan total penjualan.      
4.   Uji Persyaratan Regresi Linier Berganda
Ada 3 asumsi yang tidak boleh dilanggar dalam regresi linier berganda:
a.   Tidak terdapat autokorelasi
Menurut Dwi Priyanto(2008: 158), model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk sample kurang dari 15.
b.  Tidak terdapat multikolinearitas
Cara paling mudah untuk menguji ada atau tudaknya multikolinearitas ialah dengan melihat jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1dan nilai  inflation factor (VIF) lebih kecil dari nilai 10 (Hair et al 1992) maka dapat dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas.
c.   Tidak terdapat heteroskedastisitas
Menurut Dwi Priyanto(2008: 164), jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik  menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.  Analisis Korelasi Pearson
    Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengukur keeratan hubungn antara variabel independent dengan varibal dependentnya. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi Pearson, yaitu:
§         Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
§         Jika Signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak
    Sedangkan untuk melihat seberapa besar keeratan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dapat dilihat dari nilai sig(2-tailed), jika Pearson Correlation = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali. Jika Pearson Correlation =1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat searah. Jika Pearson Correlation = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat tidak searah.           
 6. Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


Y = α + b1TR + b2DR + b3GR
Keterangan :
Y                   : Laba
α                    : Konstanta
b1, b2, dan b: Koefisien Regresi
DR                 : Debt Ratio
GR                 : Total Assets Turn Over Ratio
TR                 : Gross Profit Margin  Ratio

Cara Menganalisis Data
      Penulis mulai menganalisis data melalui beberapa langkah utuk memperoleh  hasil akhir yang merupakan tujuan utama penulisan. Adapun langkah – langkah penelitian meliputi :
1.  Menginterpretasikan nilai rasioaktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas yang digunakan. 
2.     Menganalisis data yang diperoleh dengan metode statistic. Penulis menggunakan software SPSS 
      untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel bebas  (Total asset turn over ratio, Debt ratio  
      dan Gross profit margin ratio) dengan variabel terikatnya (Laba periode 2004-2008) dengan 
      model  analisis korelasi Pearson dan analisis regresi linier berganda. 
3.      Menginterpretasikan hasil output yang dihasilkan SPSS, terutama yang menyangkut hasil-hasil yang 
      berhubungan dengan tujuan penelitian.
        4.      Membuat kesimpulan akhir dari hasil yang diperoleh.
PEMBAHASAN

Profil Perusahaan
      PT Aqua Golden Mississippi, Tbk adalah sebuah perusahaan Indonesia yang berbasis perusahaan air botol. Anak perusahaannya, IBIC Sendirian Berhad, juga terlibat dalam pembotolan air minum. Ini pasar produknya di Indonesia dan Brunei Darussalam. Perusahaan fasilitas produksi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan adalah anggota dari Group Danone.
Sedangkan PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2004, nama Perseroan diubah menjadi PT AdesWaters Indonesia Tbk.

Hasil Penelitian dan Analisis
      Pada bagian ini, penulis akan memaparkan hasil perhitungan analisis rasio  aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan proses perhitungan uji statistik sebagai inti dari penelitian ini serta menginterpretasikn hasil analisis data tersebut.
1.      Interpretasi rasio aktivitas
      Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini membandingkan penjualan yang dilakukan perusahaan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan rasio aktivitas perusahaan dengan total assets turn over ratio.  
      Total assets turn over ratio dari tahun 2004 sampai 2008 terus mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2005 ke tahun 2006 terjadi penurunan sebesar 0,04. Rata-rata nilai total assets turn over ratio pada PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 ialah sebesar  2,15 sehingga jika dilihat dari data diatas, nilai total assets turn over ratio yang berada dibawah rata-ratanya terdapat pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Sedangkan mulai tahun 2007 kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio aktivitasnya, dapat dikatakan mulai membaik.
      Total assets turn over ratio dari PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. rata-rata mengalami penurunan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 ke tahun 2007, yaitu terjadi peningkatan sebesar 0,16. Rata-rata nilai total assets turn over ratio  pada PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. selama periode 2004-2008 ialah sebesar 0,78 sehingga jika dilihat dari data diatas, nilai total assets turn over ratio yang berada diatas rata-ratanya hanya terdapat pada tahun 2004. Oleh karena itu, dapat dikatakan dari sisi rasio aktivitasnya PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. dikatakan baik saat tahun 2004.
2.      Interpretasi rasio leverage
      Rasio leverage yaitu rasio yang mengukur perbandingan dana yag disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur. Rasio ini menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya, rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun rasio leverage yang akan dipaparkan penulis yaitu debt ratio.
Debt Ratio dari tahun 2004-2008 terus mengalami penurunan. Standar rasio leverage PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 adalah 0,43 sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas, nilai debt ratio yang berada diatas rata-rata yaitu pada tahun 2004, oleh karena itu dapat dikatakan pada tahun tersebut perusahaan mengalami risiko keuangan yang tinggi. Sedangkan pada tahun 2007 dan tahun 2008 perusahaan dapat dikatakan tidak memiliki risiko yang tinggi jika dibandingkan tiga atahun sebelumnya.  
Debt Ratio rata-rata mengalami kenaikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 ke tahun 2007, terjadi penurunan, penurunan tingkat ratio tersebut dikarenakan total utang dan  total aktiva yang diperoleh oleh perusahaan secara bersamaan mengalami penurunan. Standar rasio leverage PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.selama periode 2004-2008 adalah 1,10 sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas, nilai debt ratio yang berada diatas rata-rata yaitu pada tahun 2005 dan tahun 2006, oleh karena itu dapat dikatakan pada tahun tersebut perusahaan mengalami risiko keuangan yang tinggi. Sedangkan pada tahun – tahun yang lain perusahaan dapat dikatakan tidak memiliki risiko yang tinggi.  
3.      Interpretasi rasio profitabilitas
      Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini membandingkan antara jumlah laba dengan total penjualan yang dilakukan perusahaan. Dalam memaparkan rasio profitabilitas penulis menggunakan Gross Profit Margin Ratio (GPM Ratio).
GPM Ratio dari tahun  ke tahun mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah laba kotor yang diterima perusahaan tidak secara bersama-sama mengalami peningkatan dengan total penjualan perusahaan. Rata – rata GPM Ratio PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 yaitu 0,07 atau 7%, sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai GPM Ratio yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun 2004. Oleh karena itu pada tahun tersebut perusahaan dapat dikatakan memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik.
      GPM Ratio PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk dari tahun 2005 ke tahun 2007 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah laba kotor yang diterima perusahaan secara bersamaan dengan total penjualan perusahaan mengalami penurunan. Rata – rata GPM Ratio PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 yaitu 0,13 atau 13%, sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai GPM Ratio yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun 2004, tahun 2005 dan tahun 2008. Oleh karena itu pada tahun tersebut perusahaan dapat dikatakan memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik.
4.      Uji asumsi klasik
Beberapa hal yang penting untuk dipahami dalam penggunaan analisis regresi linier berganda yaitu perlunya melakukan uji asumsi klasik sehingga persamaan garis regresi linier yang diperoleh benar-benar dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Jika uji asumsi klasik tidak terpenuhi maka garis regresi yang dihasilkan tidak akan cocok untuk memprediksi variabel dependen yang bersangkutan. Yang termasuk uji asumsi klasik yaitu:
a)       Uji Autokorelasi
     Menurut Duwi Priyanto (2008:158), model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk sample kurang dari 15.           
      Berdasarkan hasil output SPSS untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk didapat besarnya  Durbin-Watson yaitu 2,232 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada dibawah angka 2. Sedangkan pada hasil output SPSS untuk PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk didapat besarnya  Durbin-Watson yaitu 0.759 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada dibawah angka 2.
b)      Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, jika terjadi mak dinamakan multikolinearitas.
Dari output PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk besarnya VIF pada ketiga variabel bebas berada dibawah angka 10 dan besarnya nilai tolerance mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa antara ketiga variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.Sedangkan besarnya VIF  PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. pada ketiga variabel bebas berada dibawah angka 10 dan besarnya nilai tolerance mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa antara ketiga variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
c)      Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan model regresi. Menurut Duwi Priyanto(2008: 164), salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas yaitu dengan melihat pola titik pada grafik regresi, jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan output SPSS untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk bahwa pola titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas antar titik. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan output SPSS PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. bahwa pola titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas antar titik. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
5.   Analisis Korelasi Pearson
      Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mgukur keeratan hubungan antara dua variabel yang terdistribusi secara normal, berdasarkan hasil output SPSS dibawah ini:
1.      Rasio Aktivitas terhadap Laba  
      Nilai korelasi pearson antara variabel rasio aktivitas terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar 0,701 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,024, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika rasio aktivitasnya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio aktivitas dengan laba yang diperoleh perusahaan.
2.      Rasio Leverage terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio leverage terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar -0,952 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,013, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati -1 atau dapat dikatakan jika rasio leverage -nya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio leverage dengan laba yang diperoleh perusahaan.
3.      Rasio Profitabilitas terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio profitabilitas terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar 0,816 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,043, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika rasio profitabilitas semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio profitabilitas dengan laba yang diperoleh perusahaan
      Sedangkan untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk berdasarkan output SPSS maka dapat ditarik kesimpulan:
1.      Rasio Aktivitas terhadap Laba  
      Nilai korelasi pearson antara variabel rasio aktivitas terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk adalah sebesar -0,179 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,773, hal ini berarti terdapat korelasi yang sangat lemah dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati 0 atau dapat dikatakan jika rasio aktivitasnya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas dengan laba yang diperoleh perusahaan.
 2.      Rasio Leverage terhadap Laba
      Nilai korelasi pearson antara variabel rasio leverage terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA 
      Tbk adalah sebesar -0,826 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,049, hal ini berarti terdapat korelasi 
     yang cukup dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati -1 atau dapat dikatakan jika rasio  
     leverage -nya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari 
     tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara 
     rasio leverage dengan laba yang diperoleh perusahaan.
3.      Rasio Profitabilitas terhadap Laba
    Nilai korelasi pearson antara variabel rasio profitabilitas terhadap laba PT. ADES WATERS 
   INDONESIA Tbk adalah sebesar 0,994 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,001, hal ini berarti     
   terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika   
   rasio profitabilitas semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat 
  dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan   
  antara rasio profitabilitas dengan laba yang diperoleh perusahaan
6.   Analisis Regresi Linier Berganda
      Analisis regresi linier berganda adalah hubungan linier antara dua atau lebih variabel independent dengan variabel dependen. Adapun untuk mengetahui hasil analisis regresi linier berganda, dilihat dari hasil output SPSS dapat disimpulkan sebagai berikut; untuk PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk besarnya probabilitas (sig) dari rasio aktivitas (total assets turn over ratio) yaitu 0,029 yang berarti probabilitas rasio tesebut lebih kecil dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau 0,029 <0,05, maka hal ini menjelaskan bahwa secara parsial rasio tersebut berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk sedangkan untuk rasio Leverage (debt ratio) dan rasio profitabilitas (GPM ratio) nilai probabilitasnya lebih besar dari taraf uji yang digunakan penelitian atau masing-masing dapat ditunjukkan 0,073 > 0,05 dan 0,088 > 0,05, yang berarti probabilitas kedua rasio tersebut secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
    Persamaan regresi linier:
Y =   -710.142.010 - 275.595.109TR +353.682.937DR - 13.095.830GR
    Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
§         Konstanta sebesar -710.142.010 menyatakan bahwa jika rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas konstan atau sama dengan nol (0), maka PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk akn mengalami kerugian  sebesar Rp.710.142.010,-
§         Koefisien regresi dalam variabel TR (rasio aktivitas) sebesar -275.595.109 memiliki arti bahwa jika TR mengalami kenaikan sebesar 1%, maka laba perusahaan akan cenderung mengalami penurunan sebesar  Rp. 275.595.109  dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§         Koefisien regresi dalam variabel DR( rasio leverage) sebesar 353.682.937 memiliki arti bahwa semakin tinggi rasio leverage sebesar 1 %, maka akan cenderung terjadi peningkatan terhadap laba perusahaan sebesar Rp. 353.682.937 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§       Koefisien regresi dalam variabel GR (rasio profitabilitas) sebesar - 13.095.830 menyatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas sebesar 1 %, maka laba perusahaan akan cenderung turun sebesar Rp. 13.095.830 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 
Serta untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk besarnya probabilitas (sig) dari rasio Leverage (debt ratio), rasio profitabilitas (GPM ratio)  dan rasio aktivitas (total assets turn over ratio) lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau α > 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ketiga rasio tersebut berpengaruh terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Didapat persamaan regresi linier:
Y =   40.538.324 - 127.620.887TR – 29.075.499DR + 464.097.266GR
    Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
§         Konstanta sebesar  40.538.324 menyatakan bahwa jika rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk ialah sebesar Rp. 40.538.324
§       Koefisien regresi dalam variabel TR (rasio aktivitas) sebesar - 127.620.887 memiliki arti bahwa jika rasio aktivitas mengalami kenaikan sebesar 1%, maka laba perusahaan akan cenderung mengalami penurunan sebesar  Rp. - 127.620.887 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§         Koefisien regresi dalam variabel DR (rasio leverage) sebesar - 29.075.499 memiliki arti bahwa semakin tinggi rasio leverage sebesar 1 %, maka akan cenderung terjadi penurunan terhadap laba perusahaan sebesar Rp. 29.075.499 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§         Koefisien regresi dalam variabel GR (rasio profitabilitas) sebesar 464.097.266 menyatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitas sebesar 1 %, maka laba perusahaan akan cenderung naik sebesar Rp. 464.097.266 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan. 

PENUTUP

Kesimpulan
Dari penelitian diatas , maka dapat disimpulakan:
1.      Dilihat dari analisis korelasi Pearson PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004 –2008, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara rasio aktivitas dan profitabilitas terhadap laba ialah berbanding lurus yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk rasio leverage, hubungan rasio tersebut ialah berbanding terbalik dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan.
2.      Jika dilihat dari analisis korelasi Pearson PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode selama 2004 –2008, maka dapat disimpulkan hubungan antara rasio aktivitas dan leverage terhadap laba ialah berbanding terbalik yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin kecil laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk rasio profitabilitas, hubungan rasio tersebut berbanding lurus dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
3.      Jika dilihat dari uji t PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 maka dapat disimpulkan secara parsial, rasio aktivitas berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI, sedangkan rasio leverage dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk.
4.      Dilihat dari uji t PT ADES WATERS INDONESIA Tbk. selama periode 2004-2008, dapat disimpulkan bahwa  secara parsial rasio aktivitas, rasio leverage,  dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.

Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini ialah diharapkan untuk manajemen perusahaan PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk. dan PT ADES WATERS INDONESIA Tbk. agar menggunakan rasio keuangan lain selain rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas sebagai parameter perusahaan dalam memperoleh laba.


Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki.2004.Intermediate Accounting Edisi VIII.  Yogyakarta: BPFE
      Gadjah  Mada.
Bernstein, Leopold A.Analysis of Financial Statement.Richard D. Irwin, Inc. 1984
Djarwanto. 1994. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan Edisi 1.Yogyakarta: BPFE Gadjah Mada.
Estri, Age.2009.Analisis Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap Laba Pada PT.
      Gajah Tunggal Tbk. Selama Periode 1996-2007.Penulisan Ilmiah.Jakarta:FE UG.
Foulke , Roy. A.Practicle Financial Statement Analisist. McGraw-Hill.1968
Ikatan Akuntan Indonesia.2002.Standar Akuntansi euangan.Jakarta:Salemba Empat.
Munawir.1995.Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta:Liberty Yogyakarta
Priyanto, Duwi.2009.5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS17. Yogyakarta:Andi.
Santoso,Singgih.2009.Panduan Lengkap Menguasai Statistik Dengan SPSS17.Jakarta: Elex Media Komputindo.
Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id
Sjahrial,Dermawan.2007.Pengantar Manajemen Keuangan.Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer.2006.10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS14.Yogyakarta: Andi.
Tunggal, Amin Widjaja.1995.Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:Rineka Cipta.
Weston, J.Fred dan Eugene F.Brigham.1994.Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi IX.Jakarta: 
     Erlangga.




0 komentar:

Posting Komentar