Oleh Andi Abu Najwa
Ada seorang akhwat yang mengatakan ingin mendapatkan suami yang punya penghasilan yang mapan, gagah, bermata teduh, tegap, tampan, senyumnya menawan, berhidung mancung dan… stop! Ukht, anti mau cari calon suami apa mau audisi bintang sinetron? Seorang pendamping yang ideal tidak bisa dinilai dari segi fisik atau materi saja, walau memang lelaki yang “ganteng” mampu menyejukkan pandangan mata, namun apa artinya kalau mata sejuk namun hati jadi biru lebam, walaupun suami yang kaya raya mampu membelikan segala yang engkau inginkan, tapi mampukah dia membelikan surga buatmu?
Jawabannya adalah “Tidak”! wahai saudariku, bukankah engkau menginginkan kebahagiaan yang tiada akhirnya, bukankah kasih sayang dan kelembutan yang selama ini menjadi impianmu, lelaki ideal memang susah dicari, namun bukan hanya “bentuk ideal” yang mampu membuatmu bahagia dan mengantarkanmu menuju rumah tangga yang sakinah, lelaki ideal memang sebuah harapan, namun kadang sebuah harapan yang terpenuhi tak mampu menghadirkan indahnya bahtera rumah tangga.
Sosok ideal seperti gambaran di atas memang telah menjadi patokan dan syarat di sebagian besar akhwat (kalau mau jujur), selain alasan agar sejuk dilihat dan tidak membosankan pandangan, alasan lain adalah agar tidak memalukan di hadapan umahat yang lain kelak! Duhai kasihan saudaraku para ikhwan yang tidak masuk kriteria ini, dan juga penulis mungkin tidak bisa memenuhi syarat-syarat ini, namun sebuah realita dan kenyataan yang ada di lapangan tetap sebuah fakta.
Kenyataan yang terjadi bahwa para ikhwan juga bukan pelanggan tempat-tempat fitness, seorang ikhwan pernah menyampaikan, “yaa akhi mau olah raga yang paling murah lari pagi dan jalan kaki banyak fitnah pandangan mata, kalau malam memang sepi tapi takut dikira maling atau teroris, atau malah kena paru-paru basah!” Ishbir ya akhi, tidak sampai sebegitunya juga kok, meski artikel ini penulis tujukan buat akhwat yang mau cari suami, buat ikhwan yang sedang mau cari belahan hidup juga bisa dipakai sebagai introspeksi apakah sudah memiliki kriteria berikut ini…
PERTAMA : Dia adalah seorang laki-laki yang taat beragama, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “...Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu.” (Al Baqarah : 221)
Diharapkan sekali menjadi syarat nomor wahid untuk calon suami idaman (selain sudah muslim tentunya) adalah seorang laki-laki yang taat dan memiliki rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, karena seorang calon suami seperti ini telah memenuhi syarat menjadi calon pemimpin rumah tangga, dengan ilmu agama yang ia miliki dan bekal keimanan-nya, sangat diharapkan calon suami seperti ini mampu mendidik anak dan istrinya kelak menjadi seorang yang shalih dan shalihah, menjadi hamba-hamba Allah Ta’ala yang taat pula, sehingga keharmonisan dan tersusunnya suatu rumah tangga yang sakinah bisa (insya Allah) diwujudkan.
KEDUA : Dia adalah orang yang hafal atau mengerti sebagian dari Al-Qur’an : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menikahkan seseorang dengan (mahar) beberapa ayat Al-Qur’an yang ia hafal. [HR. Al-Bukhari (5029), dan Muslim (1425)]
Seorang calon suami yang banyak memiliki hafalan Al-Qur’an merupakan calon pasangan yang ideal bagi seorang wanita yang shalihah, seorang calon pemimpin rumah tangga yang ideal tentunya harus saggup mengajarkan Al-Qur’an kepada keluarganya kelak, menjaga hafalan dan bacaan Al-Qur’an anak dan istrinya, apalagi jika sang calon suami juga memahami tafsir ayat dari hafalan Al-Qur’annya, sehingga bisa menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan rumah tangga kesehariannya.
KETIGA : Dia adalah seorang laki-laki yang mampu memberikan ba-ah (nafkah) dengan kedua macamnya, yaitu kemampuan untuk berjima’, dan kemampuan untuk memberikan pembiayaan nikah juga biaya hidup.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan motivasi kepada para pemuda untuk menikah ketika mereka mampu memenuhi ba-ah, dan beliau juga berkata kepada Fathimah binti Qais : “Adapun Mu’awiyah adalah seorang laki-laki yang fakir.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]
Walaupun kaya raya bukan merupakan syarat, namun tetap diharapkan seorang ikhwan memiliki pekerjaan yang mampu dia gunakan untuk biaya pernikahannya dan untuk menghidupi anak-istrinya, walaupun tiap tahun menjadi “kontraktor” (tukang kontrak rumah-red), sudah dianggap mampu untuk memulai kehidupan rumah tangga, selain mampu memberikan kebutuhan biologis pada istrinya (bukan laki-laki yang impoten), sangat diharapkan untuk sebuah rumah tangga tidak dimulai dengan kehidupan menumpang orang tua (Pondok Mertua Indah).
KEEMPAT : Dia adalah seorang laki-laki yang lemah lembut kepada wanita : Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Abu Jahm : “Adapun Abu Jahm adalah seorang laki-laki yang tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya (suka memukul), maka nikahilah Usamah.” [HR. Muslim (1480), An-Nasa-i (3245), dan Abu Dawud (2284)]
Hendaklah ada pada diri seorang calon suami sifat lembut dan romantis, karena akan semakin menambah mekarnya bunga-bunga cinta dalam rumah tangga, sehingga seorang wanita bisa benar-benar merasakan ketentraman dalam hidup berumah tangga, seorang calon suami hendaknya seseorang yang mampu tampil bijak dan mampu menahan amarah ketika melihat suatu hal yang tidak mengenakkan hatinya pada istrinya. Seorang calon suami idaman adalah laki-laki yang mampu tampil sebagai pengayom dalam rumah tangganya, juga seorang laki-laki yang pandai menumbuhkan suasana tentram dalam rumah, tidak suka teriak-teriak dan tukang marah, seorang laki-laki yang santun tutur kata dan penuh kasih sayang kepada istrinya kelak.
KELIMA : Istrinya senang melihatnya, sehingga di antara keduanya tidak ada kerenggangan dan si wanita tidak ingkar ketika hidup bersamanya. Dalam hal ini memang seorang laki-laki mampu menjaga penampilan dan badannya, sebagaimana seorang ikhwan mengharapkan calon istri yang semampai, begitu juga seorang akhwat ingin mendapatkan seorang calon suami yang memiliki postur ideal (tidak mesti harus tampan seperti bintang sinetron), maksudnya, hendaknya seorang ikhwan tidak membiasakan diri punya perut yang gemuk sehingga tidak enak dipandang, kemudian hendaknya ikhwan menjaga bau tubuhnya agar selalu tampil menyenangkan saat di hadapan istri, potongan rambut juga jangan acak-acakan seenaknya, mengenakan pakaian taqwa dengan baik dan rapi, maka akan menampilkan sosok berwibawa dan sejuk dilihat.
Perkara wajah (tampang) dalam hal ini relatif, tergantung dari pihak calon istri ketika nazhar (melihat calon istri / suami), namun kami nasihatkan kepada ukhti fillah agar tidak hanya melihat ketampanan fisik kemudian melupakan akhlak calon suami, dan ada sebuah tips kecil bagi akhwat yang kurang berkenan ketika nazhar “bahwa cinta bisa mudah tumbuh ketika calon suami memiliki akhlak yang mulia”
KEENAM : Dia adalah seorang laki-laki yang tidak mandul. Hal ini karena adanya riwayat yang menjelaskan tentang keutamaan keturunan kecuali jika ada beberapa faktor pendukung untuk menikah dengannya.
Buah pernikahan adalah dengan hadirnya anak-anak yang bisa menyejukkan pandangan dalam rumah tangga, sangat diharapkan akan muncul benih-benih yang shalih dan shalihah dalam sebuah pernikahan seorang muslim dengan muslimah, namun jika ada kondisi lain yang tidak memungkinkan menjadi pengecualian bagi seorang muslimah yang berbesar hati untuk menikah dengan seorang lelaki yang mandul namun memiliki akhlak yang mulia, namun hendaknya hal ini disampaikan pada saat proses khitbah agar diketahui kekurangan masing-masing pihak dan tidak ada unsur penipuan dalam pernikahan.
KETUJUH : Berasal dari lingkungan yang mulia, Al-Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan dari hadits Sa’id bin al-Musayyib rahimahullah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia seperti barang tambang emas dan perak. Yang terbaik dari mereka pada masa jahiliyah adalah yang terbaik pula pada masa Islam apabila mereka berilmu.”
Lingkungan kadang berpengaruh besar terhadap akhlak seseorang, maka pilihlah calon suami yang memiliki pergaulan yang syar’i, bukan laki-laki yang suka nongkrong di pinggir jalan atau laki-laki yang gemar berpesta serta suka bergaul dengan sembarang orang, namun carilah seorang calon suami yang gemar menghadiri ta’lim-ta’lim yang mengajarkan Islam yang syar’i dan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga dari pergaulan yang mulia ini diharapkan mampu muncul sosok yang bersih dan jauh dari bisikan-bisian maksiyat.
Demikianlah wahai ukhti fillah, termasuk beberapa kriteria seorang lelaki idaman, dan penulis telah banyak bertemu dengan ikhwan-ikhwan yang memenuhi semua criteria di atas, jadi bagi ukhti fillah yang sudah siap menikah tidak susah untuk mendapatkan calon pendamping idaman, banyak ikhwan yang berakhlak mulia siap untuk mendampingimu, (afwan penulis tidak membuka kontak jodoh), namun rumah tangga yang sakinah tidak bisa dibeli dengan harta yang berlimpah atau dengan wajah bak bintang film laga, bisa jadi mereka yang bercelana “cingkrang” walau tidak kebanjiran, atau mereka yang berjenggot tipis walau tidak berhidung mancung seperti orang arab (maklum ras asia), atau juga mereka yang berbaju gamis dan suka menundukkan pandangan saat berjalan di tempat umum (walau kadang sering tidak sengaja nabrak rambu-rambu jalan) adalah calon suami yang engkau cari…
Memang menyenangkan memiliki koleksi perawatan tubuh dan wajah dari merk ternama. Tapi kalo kondisi keuangan tidak mendukung, kenapa tidak meracik sendiri ramuan kecantikan dari bahan-bahan alami yang bisa didapat dengan harga murah? Dibawah ini beberapa resep kecantikan yang mungkin bisa membantu anda dalam merawat kecantikan yang anda miliki,
PENGHILANG MATA SEMBAB/BENGKAK
Dinginkan 2 kantung teh celup bekas di dalam kulkas, lalu kompreskan pada mata selama 10 menit. Selain teh celup, kita juga bisa menggunakan mentimun.
MASKER UNTUK KULIT BERMINYAK
1 buah pisang matang
1 sdm madu
1 butir jeruk nipis
Hancurkan pisang di dalam mangkuk, aduk-aduk dengan madu dan perasan jeruk nipis. Oleskan di wajah, diamkan selama 15 menit, lalu bilas.
MASKER UNTUK KULIT KERING
1/2 butir alpukat
1/4 cangkir madu
Hancurkan alpukat di dalam mangkuk, campur dengan madu hingga rata. Pakaikan di wajah selama 10 menit, lalu bilas.
MASKER PENCERAH KULIT
1/2 gelas pepaya muda, potong dadu
1 sdt yoghurt
1 sdt madu
Haluskan semua bahan di dalam blender, pakaikan di wajah selama 10 menit. Setelah itu, bilas wajah dengan air dingin, keringkan, dan olesi dengan pelembab.
SCRUB ANTIOKSIDAN
1 genggam kacang almond
1 kulit jeruk
1 cangkir minyak zaitun
Haluskan semua bahan dengan blender (jangan terlalu halus), gunakan sebagai scrub wajah atau kulit tubuh.
GARAM MANDI DETOKSIFIKASI
3/4 cangkir garam mandi
1/4 cangkir baking soda
4 tetes essential oil
Campurkan garam dan baking soda. Setelah merata, tetesi dengan essential oil. Masukkan campuran ini ke dalam bath tub Anda sebelum berendam.
Diposting oleh
aYuuKawaii
di
19.08
Jumat, 09 April 2010
ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP LABA PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT ADES WATERS INDONESIA Tbk SELAMA PERIODE 2004 -2008
Ayu Wilujeng Rahayu
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Depok
ABSTRAK
Laporan keuangan tidak hanya ditujukan bagi pihak internal perusahaan tetapi juga bagi pihak eksternal perusahaan. Dengan laporan keuangan yang dibuat perusahaan dapat ditentukan nilai dari rasio aktivitas, leverage dan profitabilitas sehingga dapat dinilai pula kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Penelitian ini bertujuan untuk seberapa besar pengaruh aktivitas, leverage dan profitabilitas terhadap laba yang dimiliki oleh perusahaan.
Hipotesis dari penelitian ini adalah apakah masing-masing dari rasio diatas memiliki hubungan yang erat dan berpengaruh terhadap laba.Pengujian hipotesis ini dapat menggunakan analisis korelasi Pearson, regresi linier berganda dan uji t. Variabel indipenden dalam penelitian ini adalah aktivitas dengan menggunakan total assets turn over ratio, leverage dengan menggunakan debt ratio dan profitabilitas dengan mengunakan gross profit margin sedangkan variabel dependennya adalah laba.
Hasil dari penelitian ini adalah untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk hubungan antara rasio aktivitas dan profitabilitas terhadap laba ialah berbanding lurus yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk rasio leverage, hubungan rasio tersebut ialah berbanding terbalik dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan. Sedangkan untuk PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. hubungan antara rasio aktivitas dan leverage terhadap laba ialah berbanding terbalik yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin kecil laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Untuk rasio profitabilitas, hubungan rasio tersebut berbanding lurus dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
Sedangkan jika dilihat dari uji t selama periode 2004-2008 untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk secara parsial yang berpengaruh terhadap laba ialah rasio aktivitas dan untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk secara parsial rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba
Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Rentabilitas, Laba
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, hal ini berkaitan dengan salah satu tujuan penting suatu perusahaan yaitu Going Concern, apabila suatu perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lain maka perusahaan tersebut akan tersingkir dari dunia usaha yang dijalankannya.
Salah satu yang dapat dijadikan parameter bagi manajemen perusahaan ialah laba. Dimana PSAK No. 25 tahun 2002 menyatakan bahwa laba dapat dilihat pada laporan laba rugi yang merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam meraih keuntungan untuk periode tertentu.
Menurut Zaki Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dibuat oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut SAK No.1, tujuan laporan keuangan ialah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan , kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan suatu perusahaan tidak hanya digunakan oleh pihak internal perusahaan tetapi juga pihak eksternal perusahaan.
Pihak internal perusahaan salah satunya ialah manajer keuangan, yaitu pihak yang mengatur dan berperan penting dalam suatu perusahaan. Manajer keuangan menggunakan laporan keuangan untuk melakukan analisa perencanaan dan pengawasan secara efektif, selain itu ia juga menggunakannya sebagai alat analisis keuangan yang bertujuan untuk pengendalian internal serta penyediaan informasi yang baik mengenai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan pihak eksternal perusahaan antara lain investor, kreditur, supplier dan pemakai lain seperti karyawan, pemerintah ( berkaitan dengan pajak), serta BAPEPAM ( berkaitan dengan perusahaan Go Public).
Bagi investor, laporan keuangan perusahaan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan dimanakah ia akan menginvestasikan dananya, agar investasi yang ia lakukan saat ini memberikan keuntungan dimasa depan. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran yang jelas akan keadaan keuangan suatu perusahaan dimasa depan ialah dengan menggunakan parameter yaitu rasio. Rasio ini digunakan untuk menginterpretasikan data keuangan dengan cara menghubungkan elemen-elemen dari berbagai pos aktiva dan pos passiva serta pos-pos yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan. Jenis rasio yang biasa digunakan dalam menilai kinerja suatu perusahaan diantaranya ialah rasio aktivitas, rasio utang dan rasio keuntungan.
Rasio aktivitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaat aktiva yang ada, rasio utang (leverage) menggambarkan seberapa besar perusahaan menggunakan utang dalam membiayai usahanya, sedangkan rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Berdasarkan penguraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah mengenai “ANALISIS PERBANDINGAN PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LAVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP LABA PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008. “
Rumusan dan Batasan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, teridentifikasi masalah sebagai berikut:
1.Seberapa erat hubungan rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial?
2.Berapa besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial?
Penulis membatasi masalah pada perhitungan rasio keuangan khususnya
pada perhitungan rasio aktivitas, yaitu total assets turn over ratio, rasio leverage yaitu debt rasio dan rasio profitabilitas, yaitu rasio laba kotor, sebagai pengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba sebelum pajak pada laporan keuangan PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain adalah :
1.Untuk mengetahui seberapa erat hubungan rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial
2.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 secara parsial
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1.Manfaat Akademis
Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat mengenai pemahaman dalam menentukan bagaimana aktivitas, leverage dan profitabilitas perusahaan mempunyai pengaruh terhadap laba yang diperolehnya.
2. Manfaat Praktis
Manajer perusahaan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan dalam mempertimbangkan dan mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Metode Penelitian
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk yang telah terdaftar sebagai perusahaan bidang produksi air mineral.
Data atau Variabel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas perusahaan yang merupakan pengolahan data laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk periode 2004-2008
Metode Pengumpulan Data
1.Study Pustaka ( Library Research)
Dalam studi kepustakaan, penulis mencari dan meneliti sumber-sumber
informasi serta mempelajari berbagai bahan bacaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, sehingga dapat dijadikan landasan yang kuat untuk permasalah tersebut.
2.Studi Lapangan ( Field Research )
Dalam penelitian lapangan penulis melakukan analisis untuk memperoleh informasi atas catatan dari perusahaan yang bersangkutan.
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho1: Tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio
profitabilitas secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha1:Terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial
terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERSINDONESIA Tbk
Ho2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba
PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT.ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap laba
PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Alat Analisis yang Digunakan
Berdasarkan batasan masalah, maka penulis menggunakan analisis rasio keuangan untuk rasio aktivitas, leverage, dan profitabilitas yaitu dengan perhitungan nilai total assets turn over ratio, debt ratio dan gross profit marginratio, dan uji korelasi Pearson serta analisis regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS for windows Release 17.0
LANDASAN TEORI
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Zaki Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan atas transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dibuat oleh manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir (2004:5), laporan keuangan merupakan hasil prosesakuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Dari definisi diatas , dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan erat kaitannya dengan tujuan pembuatan laporan keuangan itu sendiri, yaitu:
1. Menyediakan informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan yang sejenis secara rasional.
2. Menyediakan informasi keuangan yang memungkinkan pemakaian selanjutnya
3. Untuk menyediakan informasi keuangan mengenai sumber daya (Aktiva), klaim terhadap sumber daya (Kewajiban dan modal pemilik), serta penambahan dalam sumber dana dan klaim.
Jadi, laporan keuangan bukanlah sederetan angka tanpa makna melainkan data yang dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pihak-pihak tersebut diantaranya ialah investor, kreditur, pemilik, karyawan dan pemerintah.
Jenis-jenis pokok laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan yaitu:
1.Neraca
Yaitu laporan keuangan yang berisi tentang harta, utang dan modal dari suatu perusahaan dalam periode tertentu.
2.Laporan Rugi laba
Merupakan laporan yang secara sistematis berisi tentang penghasilan, biaya serta rugi laba bersih suatu perusahaan pada satu periode tertentu.
3.Laporan Perubahan Modal
Yaitu laporan yang menunjukan sebab terjadinya perubahan modal dari jumlah awal periode menjadi jumlah pada akhir periode.
4.Laporan Arus Kas
Merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai penerimaan serta pembiayaan kas selama satu periode tertentu yang menunjukan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Analisis Laporan Keuangan
Salah satu alat dari pengendalian manajemen yang menyeluruh adalah analisis laporan keuangan, hal ini dikemukakan oleh Roy. A. Foulke dalam bukunya yang berjudul Practicle Financial Statement Analisist.
Analisis laporan keuangan sendiri terdiri dari dua bagian yaitu analisis dan laporan keuangan. Analisis memiliki arti menguraikan suatu unit menjadi unit yang lebih kecil, sedangkan laporan keuangan terdiri dari neraca, rugi/laba, perubahan modal dan arus kas. Jadi dapat diambil kesimpulan, bahwa analisis laporan keuangan merupakan penguraian dari pos-pos laporan keuangan dimana unitnya dibagi berdasarkan sifat yang saling mempengaruhi antara data yang bersifat kualitatif dan data yang bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan agar didapat keputusan yang tepat.
Dalam hal ini laporan keuangan berfungsi untuk mengkonversikan data yang berasal dari laporan sebagai bahan mentahnya dan menghasilkan informasi yang lebih berguna dengan teknik tertentu.
Penggolongan Rasio-rasio Keuangan
Rasio adalah hubungan antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya yang dinyatakan dengan persentase desimal atau pecahan. Sedangkan analisis rasio keuangan adalah rasio yang menghubungkan unsur-unsur laporan keuangan yang satu dengan yang lain sehingga dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada suatu periode tertentu.
Adapun diantara jenis-jenis rasio keuangan ialah:
1. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini diantaranya yaitu rasio kecepatan peredaran persediaan, digunakan yaitu sebagai parameter perusahaan dalam menjual aktiva berupa persediaan. Rasio-rasio yang termasuk kedalam rasio aktivitas diantaranya yaitu:
a.Inventory Turn Over Ratio
Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan menjual persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rumus dari rasio ini yaitu harga pokok penjualan dibagi dengan total persediaan.
b.Total Assets Turn Over Ratio
Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan dapat memanfaat aktiva yang dimiliki sehingga tidak terjadi aktiva yang menganggur. Rumus untuk menghitung besarnya rasio ini yaitu dengan cara membagi total penjualan dengan total aktiva.
2.Rasio Laverage
Rasio Laverage yaitu rasio yang menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya. Rasio ini memiliki beberapa implikasi diantaranya, pertama, kreditur memandang ekuitas sebagai suatu dasar pelunasan utang. Kedua, dengan menggunakan utang, pemilik memperoleh manfaat dari memegang kendali atas perusahaan. Rasio Leverage diantaranya terdiri dari:
a.Debt Ratio
Rasio ini menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan utang. Semakin tinggi rasio uatang terhadap total aktiva maka semakin tinggi pula risiko keuangannya.
b.Debt to Equity Ratio
Semakin rendah rasio ini, maka semakin tinggi tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham dan semakin besar batas pengaman pemberi pinjaman jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap aktiva.
Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini diantaranya dapat dibedakan menjadi:
a.Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio)
Rasio ini menggambarkan besarnya persentase tiap rupiah penjualan yang dihasilkan sebagai laba kotor.
b.Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio)
Rasio ini menunjukkan besarnya persentase tiap rupiah penjualan yang dihasilkan sebagai laba bersih.
Kajian Penelitian Sejenis
Dalam penulisan ilmiah ini, penulis mengambil beberapa hasil penelitian dari penulis laiannya yang hampir serupa, antara lain:
1.Setiawan Eko Nugroho (2006),
Universitas Gunadarma yang berjudul “Pengaruh Likuiditas terhadap rentabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.”. Penelitian menghasilkan bahwa pengaruh likuiditas terhadap rentabilitas pada PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. adalah lemah sebesar 1,44% dan hubungan anatara likuiditas dan rentabilitas berbanding terbalik, perusahaan semakin likuid tetapi rentabilitasnya rendah. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang berasal dari utang tersebut digunakan untuk membayar utang sehingga perusahaan dilihat dari sisi likuiditas baik tetapi dari sisi rentabilitasnya kurang baik.
2.Ari afianto (2008), Universitas Gunadarma yang berjudul “Pengaruh Rasio Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Laba Bersih PT.(PERSERO) Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung Periode 1998-2006”. Penelitian penulis secara deskriptif menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang dinyatakan dalam empat rasio keuangan yaitu Cash Ratio, ROE, Every Days Inventory, dan Total Asset Turnover secara bersama-sama mempengaruhi laba bersih dengan koefisien determinasi sebesar 98,9% sehingga “bermanfaat” dalam pengambilan keputusan bagi pihak manajemen perusahaan baik secara bersama-sama maupun parsial terhadap laba bersih.
3.Age Estri (2009), Universitas Gunadarma yang berjudul “Analisis
Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap Laba Pada PT. Gajah Tunggal Tbk. Selama Periode 1996-2007”. Penelitian menghasilkan bahwa dilihat dari sisi likuiditasnya perusahaan mengalami kerugian dan dari sisi leverage, perusahaan memiliki risiko keuangan yang tinggi serta kedua rasio yang digunakan (likuiditas dan leverage) baik secara parsial maupun simultan tidak memiliki pengaruh terhadap laba yang diperoleh perusahaan.
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan dagang , yaitu:
Nama Perusahaan 1: PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
Kantor Pusat : Jl. Pulo Lentut No 3 Kawasan Industri PulogadungJakarta 13920
Nama Perusahaan 2: PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.
Kantor Pusat : Jl. Letjen TB. Simatupang Kav.88 Jakarta 12520
Data/ Variabel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rasio yang merupakan pengolahan data laporan keuangan neraca dan laporan laba/rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode 2004 –2008. Adapun variabel yang akan digunakan adalah:
a. Variabel bebas yaitu rasio aktivitas dengan menggunakan total assets turn over ratio, rasio leverage menggunakan debt rasio dan rasio profitabilitas menggunakan gross profit margin ratio.
b.Variabel terikat yaitu laba perusahaan.
Metode Pengumpulan Data
Study Pustaka ( Library Research )
Dalam studi kepustakaan, penulis mencari dan meneliti sumber-sumber
informasi serta mempelajari berbagai bahan bacaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, sehingga dapat dijadikan landasan yang kuat untuk permasalah tersebut.
Studi Lapangan ( Field Research )
Dalam penelitian lapangan penulis melakukan analisis untuk memperoleh informasi atas catatan dari perusahaan yang bersangkutan. Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data sekunder yang berupa neraca dan laporan laba/rugi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode 2004–2008.
Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ho1: Tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage,dan rasio
profitabilitas secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI
Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha1: Terdapat hubungan antara rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas
secara parsial terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan............ PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ho2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Ha2: Rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap laba PT.
AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ialah rasio laporan keuangan konsolidasi PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk dan PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. Sebagai alat analisis yang digunakan untuk membandingkan seberapa erat dan besar pengaruh rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap laba pada masing-masing perusahaan ialah menggunakan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier berganda. Penulis memanfaatkan software program SPSS untuk menguji hipotesis yang sebagaimana dikemukakan dimuka.
1.Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas didapat dari total penjualan dibagi jumlah persediaan.
2.Rasio Laverage
Rasio Laverage yaitu rasio yang menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya. Rasio leverage total utang dibagi total aktiva.
3. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yang digunakan memiliki rumus total penjualan dikurangi HPP kemudian dibagi dengan total penjualan.
4. Uji Persyaratan Regresi Linier Berganda
Ada 3 asumsi yang tidak boleh dilanggar dalam regresi linier berganda:
a.Tidak terdapat autokorelasi
Menurut Dwi Priyanto(2008: 158), model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk sample kurang dari 15.
b.Tidak terdapat multikolinearitas
Cara paling mudah untuk menguji ada atau tudaknya multikolinearitas ialah dengan melihat jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1dan nilai inflation factor (VIF) lebih kecil dari nilai 10 (Hair et al 1992) maka dapat dinyatakan tidak terdapat multikolinearitas.
c.Tidak terdapat heteroskedastisitas
Menurut Dwi Priyanto(2008: 164), jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.Analisis Korelasi Pearson
Uji korelasi Pearson digunakan untuk mengukur keeratan hubungn antara variabel independent dengan varibal dependentnya. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi Pearson, yaitu:
§Jika Signifikansi > 0,05, maka Ho diterima
§Jika Signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak
Sedangkan untuk melihat seberapa besar keeratan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent dapat dilihat dari nilai sig(2-tailed), jika Pearson Correlation = 0 atau mendekati 0, maka hubungannya sangat lemah atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali. Jika Pearson Correlation =1 atau mendekati +1, maka hubungannya kuat searah. Jika Pearson Correlation = -1 atau mendekati -1, maka hubungannya kuat tidak searah.
6. Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Y = α + b1TR + b2DR + b3GR
Keterangan :
Y : Laba
α : Konstanta
b1, b2, dan b3 : Koefisien Regresi
DR : Debt Ratio
GR : Total Assets Turn Over Ratio
TR : Gross Profit Margin Ratio
Cara Menganalisis Data
Penulis mulai menganalisis data melalui beberapa langkah utuk memperoleh hasil akhir yang merupakan tujuan utama penulisan. Adapun langkah – langkah penelitian meliputi :
1. Menginterpretasikan nilai rasioaktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas yang digunakan.
2.Menganalisis data yang diperoleh dengan metode statistic. Penulis menggunakan software SPSS
untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel bebas (Total asset turn over ratio, Debt ratio
dan Gross profit margin ratio) dengan variabel terikatnya (Laba periode 2004-2008) dengan
model analisis korelasi Pearson dan analisis regresi linier berganda.
3.Menginterpretasikan hasil output yang dihasilkan SPSS, terutama yang menyangkut hasil-hasil yang
berhubungan dengan tujuan penelitian.
4.Membuat kesimpulan akhir dari hasil yang diperoleh.
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
PT Aqua Golden Mississippi, Tbk adalah sebuah perusahaan Indonesia yang berbasis perusahaan air botol. Anak perusahaannya, IBIC Sendirian Berhad, juga terlibat dalam pembotolan air minum. Ini pasar produknya di Indonesia dan Brunei Darussalam. Perusahaan fasilitas produksi di Bekasi, Citeureup dan Mekarsari, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan adalah anggota dari Group Danone.
Sedangkan PT Ades Waters Indonesia Tbk didirikan dengan nama PT Alfindo Putrasetia pada tahun 1985. Nama Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir pada tahun 2004, nama Perseroan diubah menjadi PT AdesWaters Indonesia Tbk.
Hasil Penelitian dan Analisis
Pada bagian ini, penulis akan memaparkan hasil perhitungan analisis rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan proses perhitungan uji statistik sebagai inti dari penelitian ini serta menginterpretasikn hasil analisis data tersebut.
1.Interpretasi rasio aktivitas
Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini membandingkan penjualan yang dilakukan perusahaan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan rasio aktivitas perusahaan dengan total assets turn over ratio.
Total assets turn over ratio dari tahun 2004 sampai 2008 terus mengalami kenaikan, kecuali pada tahun 2005 ke tahun 2006 terjadi penurunan sebesar 0,04. Rata-rata nilai total assets turn over ratio pada PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 ialah sebesar 2,15 sehingga jika dilihat dari data diatas, nilai total assets turn over ratio yang berada dibawah rata-ratanya terdapat pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Sedangkan mulai tahun 2007 kondisi keuangan perusahaan dilihat dari rasio aktivitasnya, dapat dikatakan mulai membaik.
Total assets turn over ratio dari PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. rata-rata mengalami penurunan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 ke tahun 2007, yaitu terjadi peningkatan sebesar 0,16. Rata-rata nilai total assets turn over ratio pada PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. selama periode 2004-2008 ialah sebesar 0,78 sehingga jika dilihat dari data diatas, nilai total assets turn over ratio yang berada diatas rata-ratanya hanya terdapat pada tahun 2004. Oleh karena itu, dapat dikatakan dari sisi rasio aktivitasnya PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. dikatakan baik saat tahun 2004.
2.Interpretasi rasio leverage
Rasio leverage yaitu rasio yang mengukur perbandingan dana yag disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur. Rasio ini menunjukkan batasan sampai dimana perusahaan didanai oleh utangnya, rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Adapun rasio leverage yang akan dipaparkan penulis yaitu debt ratio.
Debt Ratio dari tahun 2004-2008 terus mengalami penurunan. Standar rasio leverage PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 adalah 0,43 sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas, nilai debt ratio yang berada diatas rata-rata yaitu pada tahun 2004, oleh karena itu dapat dikatakan pada tahun tersebut perusahaan mengalami risiko keuangan yang tinggi. Sedangkan pada tahun 2007 dan tahun 2008 perusahaan dapat dikatakan tidak memiliki risiko yang tinggi jika dibandingkan tiga atahun sebelumnya.
Debt Ratio rata-rata mengalami kenaikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 ke tahun 2007, terjadi penurunan, penurunan tingkat ratio tersebut dikarenakan total utang dan total aktiva yang diperoleh oleh perusahaan secara bersamaan mengalami penurunan. Standar rasio leverage PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.selama periode 2004-2008 adalah 1,10 sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas, nilai debt ratio yang berada diatas rata-rata yaitu pada tahun 2005 dan tahun 2006, oleh karena itu dapat dikatakan pada tahun tersebut perusahaan mengalami risiko keuangan yang tinggi. Sedangkan pada tahun – tahun yang lain perusahaan dapat dikatakan tidak memiliki risiko yang tinggi.
3.Interpretasi rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini membandingkan antara jumlah laba dengan total penjualan yang dilakukan perusahaan. Dalam memaparkan rasio profitabilitas penulis menggunakan Gross Profit Margin Ratio (GPM Ratio).
GPM Ratio dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah laba kotor yang diterima perusahaan tidak secara bersama-sama mengalami peningkatan dengan total penjualan perusahaan. Rata – rata GPM Ratio PT. AQUA GOLGEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 yaitu 0,07 atau 7%, sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai GPM Ratio yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun 2004. Oleh karena itu pada tahun tersebut perusahaan dapat dikatakan memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik.
GPM Ratio PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk dari tahun 2005 ke tahun 2007 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena jumlah laba kotor yang diterima perusahaan secara bersamaan dengan total penjualan perusahaan mengalami penurunan. Rata – rata GPM Ratio PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk selama periode 2004-2008 yaitu 0,13 atau 13%, sehingga jika dilihat berdasarkan data diatas dapat dilihat nilai GPM Ratio yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun 2004, tahun 2005 dan tahun 2008. Oleh karena itu pada tahun tersebut perusahaan dapat dikatakan memiliki kemampuan menghasilkan laba yang baik.
4.Uji asumsi klasik
Beberapa hal yang penting untuk dipahami dalam penggunaan analisis regresi linier berganda yaitu perlunya melakukan uji asumsi klasik sehingga persamaan garis regresi linier yang diperoleh benar-benar dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Jika uji asumsi klasik tidak terpenuhi maka garis regresi yang dihasilkan tidak akan cocok untuk memprediksi variabel dependen yang bersangkutan. Yang termasuk uji asumsi klasik yaitu:
a) Uji Autokorelasi
Menurut Duwi Priyanto (2008:158), model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berkisar 1,55 sampai 2,46 untuk sample kurang dari 15.
Berdasarkan hasil output SPSS untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk didapat besarnya Durbin-Watson yaitu 2,232 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada dibawah angka 2. Sedangkan pada hasil output SPSS untuk PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk didapat besarnya Durbin-Watson yaitu 0.759 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi karena nilainya berada dibawah angka 2.
b)Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, jika terjadi mak dinamakan multikolinearitas.
Dari output PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk besarnya VIF pada ketiga variabel bebas berada dibawah angka 10 dan besarnya nilai tolerance mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa antara ketiga variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.Sedangkan besarnya VIF PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. pada ketiga variabel bebas berada dibawah angka 10 dan besarnya nilai tolerance mendekati angka 1 maka dapat disimpulkan bahwa antara ketiga variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
c)Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan model regresi. Menurut Duwi Priyanto(2008: 164), salah satu cara mendeteksi heteroskedastisitas yaitu dengan melihat pola titik pada grafik regresi, jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan output SPSS untuk PT. AQUA GOLDEN MISSISSPPI Tbk bahwa pola titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas antar titik. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan output SPSS PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. bahwa pola titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang jelas antar titik. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
5. Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mgukur keeratan hubungan antara dua variabel yang terdistribusi secara normal, berdasarkan hasil output SPSS dibawah ini:
1.Rasio Aktivitas terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio aktivitas terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar 0,701 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,024, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika rasio aktivitasnya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio aktivitas dengan laba yang diperoleh perusahaan.
2.Rasio Leverage terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio leverage terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar -0,952 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,013, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati -1 atau dapat dikatakan jika rasio leverage -nya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio leverage dengan laba yang diperoleh perusahaan.
3.Rasio Profitabilitas terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio profitabilitas terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk adalah sebesar 0,816 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,043, hal ini berarti terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika rasio profitabilitas semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara rasio profitabilitas dengan laba yang diperoleh perusahaan
Sedangkan untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk berdasarkan output SPSS maka dapat ditarik kesimpulan:
1.Rasio Aktivitas terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio aktivitas terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk adalah sebesar -0,179 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,773, hal ini berarti terdapat korelasi yang sangat lemah dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati 0 atau dapat dikatakan jika rasio aktivitasnya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansinya yang lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan antara rasio aktivitas dengan laba yang diperoleh perusahaan.
2.Rasio Leverage terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio leverage terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA
Tbk adalah sebesar -0,826 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,049, hal ini berarti terdapat korelasi
yang cukup dan tidak searah, karena nilai korelasinya mendekati -1 atau dapat dikatakan jika rasio
leverage -nya semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Sedangkan dilihat dari
tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara
rasio leverage dengan laba yang diperoleh perusahaan.
3.Rasio Profitabilitas terhadap Laba
Nilai korelasi pearson antara variabel rasio profitabilitas terhadap laba PT. ADES WATERS
INDONESIA Tbk adalah sebesar 0,994 dengan nilai probabilitas (sig 2-tailed) 0,001, hal ini berarti
terdapat korelasi yang cukup dan searah, karena nilai korelasinya mendekati +1 atau dapat dikatakan jika
rasio profitabilitas semakin besar maka laba yang diperoleh perusahaan semakin besar. Sedangkan dilihat
dari tingkat signifikansinya yang lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti terdapat hubungan
antara rasio profitabilitas dengan laba yang diperoleh perusahaan
6. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan linier antara dua atau lebih variabel independent dengan variabel dependen. Adapun untuk mengetahui hasil analisis regresi linier berganda, dilihat dari hasil output SPSS dapat disimpulkan sebagai berikut; untuk PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk besarnya probabilitas (sig) dari rasio aktivitas (total assets turn over ratio) yaitu 0,029 yang berarti probabilitas rasio tesebut lebih kecil dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau 0,029 <0,05, maka hal ini menjelaskan bahwa secara parsial rasio tersebut berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk sedangkan untukrasio Leverage (debt ratio) dan rasio profitabilitas (GPM ratio) nilai probabilitasnya lebih besar dari taraf uji yang digunakan penelitian atau masing-masing dapat ditunjukkan 0,073 > 0,05 dan 0,088 > 0,05, yang berarti probabilitas kedua rasio tersebut secara parsial tidak berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
Persamaan regresi linier:
Y = -710.142.010 - 275.595.109TR +353.682.937DR - 13.095.830GR
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
§Konstanta sebesar -710.142.010menyatakan bahwa jika rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas konstan atau sama dengan nol (0), maka PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk akn mengalami kerugian sebesar Rp.710.142.010,-
§Koefisien regresi dalam variabel TR (rasio aktivitas) sebesar -275.595.109 memiliki arti bahwa jika TR mengalami kenaikan sebesar 1%, maka laba perusahaan akan cenderung mengalami penurunan sebesar Rp. 275.595.109 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§Koefisien regresi dalam variabel DR( rasio leverage) sebesar 353.682.937 memiliki arti bahwa semakin tinggi rasio leverage sebesar 1 %, maka akan cenderung terjadi peningkatan terhadap laba perusahaan sebesar Rp. 353.682.937 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§ Koefisien regresi dalam variabel GR (rasio profitabilitas) sebesar - 13.095.830 menyatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitassebesar 1 %, maka laba perusahaan akan cenderung turun sebesar Rp. 13.095.830 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
Serta untuk PT ADES WATERS INDONESIA Tbk besarnya probabilitas (sig) dari rasio Leverage (debt ratio), rasio profitabilitas (GPM ratio) dan rasio aktivitas (total assets turn over ratio) lebih besar dari taraf uji yang digunakan dalam penelitian atau α > 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa secara parsial ketiga rasio tersebut berpengaruh terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk
Didapat persamaan regresi linier:
Y = 40.538.324 - 127.620.887TR – 29.075.499DR + 464.097.266GR
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
§Konstanta sebesar 40.538.324 menyatakan bahwa jika rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk ialah sebesar Rp. 40.538.324
§ Koefisien regresi dalam variabel TR (rasio aktivitas) sebesar - 127.620.887memiliki arti bahwa jika rasio aktivitas mengalami kenaikan sebesar 1%, maka laba perusahaan akan cenderung mengalami penurunan sebesar Rp. - 127.620.887dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§Koefisien regresi dalam variabel DR (rasio leverage) sebesar - 29.075.499 memiliki arti bahwa semakin tinggi rasio leverage sebesar 1 %, maka akan cenderung terjadi penurunan terhadap laba perusahaan sebesar Rp.29.075.499 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
§Koefisien regresi dalam variabel GR (rasio profitabilitas) sebesar 464.097.266menyatakan bahwa semakin tinggi rasio profitabilitassebesar 1 %, maka laba perusahaan akan cenderung naik sebesar Rp.464.097.266dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penelitian diatas , maka dapat disimpulakan:
1.Dilihat dari analisis korelasi Pearson PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004 –2008, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara rasio aktivitas dan profitabilitas terhadap laba ialah berbanding lurus yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk rasio leverage, hubungan rasio tersebut ialah berbanding terbalik dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin kecil laba yang diperoleh perusahaan.
2.Jika dilihat dari analisis korelasi Pearson PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk. periode selama 2004 –2008, maka dapat disimpulkan hubungan antara rasio aktivitas dan leverage terhadap laba ialah berbanding terbalik yang berarti semakin besar kedua rasio tersebut maka semakin kecil laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk rasio profitabilitas, hubungan rasio tersebut berbanding lurus dengan laba perusahaan, hal ini berarti semakin besar rasio tersebut maka semakin besar pula laba yang diperoleh perusahaan.
3.Jika dilihat dari uji t PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk selama periode 2004-2008 maka dapat disimpulkan secara parsial, rasio aktivitas berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI, sedangkan rasio leverage dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk.
4.Dilihat dari uji t PT ADES WATERS INDONESIA Tbk. selama periode 2004-2008, dapat disimpulkan bahwa secara parsial rasio aktivitas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap laba PT. ADES WATERS INDONESIA Tbk.
Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini ialah diharapkan untuk manajemen perusahaan PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk. dan PT ADES WATERS INDONESIA Tbk. agar menggunakan rasio keuangan lain selain rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio profitabilitas sebagai parameter perusahaan dalam memperoleh laba.
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki.2004.Intermediate Accounting Edisi VIII. Yogyakarta: BPFE
Gadjah Mada.
Bernstein, Leopold A.Analysis of Financial Statement.Richard D. Irwin, Inc. 1984