Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuufth*
Lama juga ga ngisi nii bLog.
Kuangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen…
Lama ga di buka juga…
Mpe pengen ganti template ajj lupa,
ckckck
Bahas apa iiah hari ini,
Umm, kok c ide ga mampir yah ke
otak?????
Bentar…
Apa yah??????
Oia, saya punya cerita nii..
Judulnya : “ Jendela Rumah Sakit”
Kenapa judulnya harus “jendela rumah
sakit”???? kenapa ga “ pintu mall” atau apa gitu yang keren dikit???
Eits! Peraturannya hanya boleh
berkomentar setelah membaca.
Satu, dua, tiga….
Baca baik-baik iiah…
Ceritanya
dimulai dari 2 orang pasien yang menderita sakit keras, keduanya di rawat dalam
satu ruangan, maklumlah, mereka bukan dari kaum “berada” yang bisa mendapatkan
kamar rawat inap yang dipenuhi segala macam fasilitas yang diinginkan.
Seorang
diantaranya mengidap penyakit yang mengharuskan duduk di tempat tidurnya selama
1 jam disetiap sore harinya, kegiatannya ini bertujuan untuk mengosongkan
cairan yang ada di paru-paru beliau. Kebetulan, beliau ini posisi tempat
tidurnya berada tepat disisi jendela satu-satunya yang ada di kamar rawat itu.
Sedangkan
pasien lainnya hanya dapat terbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap
hari mereka saling bercakap hingga berjam-jam, mereka menceritakan tentang keluarga mereka, rumah, pekerjaan,
dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Disetiap
sore, ketika pasien yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan
untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang dilihatnya diluar kepada teman
sekamarnya. Selama 1 jam itulah pasien yang lainnya ini merasa begitu senang
dan bersemangat membayangkan betapa indah dan luasnya semua kegiatan yang ada
disana.
“Di
luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yan indah. Itik dan angsa
berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu
mainan. Beberapa pasangan berjalan dengan bergandengan tangan di tengah taman
yang dipenuhi bungan yang bermekaran bagaikan pelangi. Jauh disana terlihat
kaki langit kota yang mempesona. Sungguh! Senja yang begitu indah…”
Pasien
pertama itu menceritakan dengan detail suasana di luar jendela, sedangkan
pasien yang lain berbaring dengan memejamkan mata, membayangkan semua keindahan
pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya
di rumah sakit. Semangat hidupnya kembali kuat dan percaya dirinya semakin
bertambah.
Di
sore hari lainnya pasien yang duduk dekat jendela ini menceritakan tentang
parade karnaval yang melintas. Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan
satu minggu pun berlalu…
Suatu
pagi, seorang perawat yang datang mendapati pasien yang berbaring dekat jendela
itu telah meninggal dunia. Begitu tenang dalam tidurnya. Jenazah pasien itupun dipindahkan ke ruang
jenazah. Kemudian pasien yang lain meminta kepada perawat untuk dipindahkan ke
tempat tidur temannya itu, dekat dengan jendela. Perawat itu pun memenuhi
permintaan si pasien dengan senang hati. Ketika semuanya telah selesai, ia
meninggalkan pasien tersebut seorang diri dalam kamar.
Dengan
perlahan dan kesakitan, pasien ini mencoba untuk melihat keindahan di luar
jendela. Dalam bayangannya, betapa senangnya, akhirnya ia dapat menikmati
keindahan di luar sana. Hatinya tegang, perlahan ia menengok keluar, dan apa
yang ia dapat???? KOSONG, ya, hanya TEMBOK KOSONG!!! Ternyata, jendela rumah
sakit itu hanya menghadap ke sebuah tembok.
Lalu
ia berseru, memanggil perawat dan menanyakn apa yang membuat temannya yang
telah wafat itu bercerita melihat pemandangan yang luar biasa indah dibalik
jendela itu. Perawat itu memberitahukan bahwa sebenarnya pasien yang telah
wafat itu adalah seorang yang buta, bahkan tembok sekalipun tidak dapat ia
lihat.
“Mungkin
ia ingin memberimu semangat hidup…” kata perawat itu.
Nah, sedih banget kan temen-temen
ceritanya, jadi terharu sendiri saya, sinetron juga kalah kali iiah? Hehehe
Ironis banget yah, tapi bukan maksud
saya untuk kalian larut dalam cerita sedih ini...
Yang saya inginkan, kita mengambil
pelajaran dari apa yang saya ceritakan diatas…
Pasti temen-temen punya renungan
masing-masing soal cerita ini, ya ‘ga???
Hmmm…
Menurut saya c…
Pelajarannya…
Setiap kata, pasti bermakna bagi siapa
saja yang mendengarnya. Kata itu bagaikan pemicu yang mampu masuk ke dalam hati
setiap orang dan membuat orang itu melakukan sesuatu, karena, dalam satu kata
tersimpan suatu kekuatan.
Ya,kata-kata yang
sopan, penuh motivasi, dukungan pasti akan memberikan sesuatu yang bernilai
positif bagi orang lain atau malah
bisa membuat orang lain merasa bahagia. Saya pernah dengar satu pepatah, “menyampaikan keburukan sebanding dengan
membagi setengah kemuraman, namun menyampaikan kebahagiaan akan melipat
gandakan kebahagiaan itu sendiri”.
Gimana??? Temen-temen setuju ga??? Sama seperti cerita diatas, pasien yang di
dekat jendela selalu menceritakan hal-hal yang indah dengan penuh semangat
sehingga pasien yang lainnya bersemangat dan memiliki gairah untuk cepat
sembuh. Begitu besar kekuatan yang ada disetiap kata yang terlontar dari mulut
kita hingga dapat menggerakan anggota tubuh orang lain, baik dalam berfikir
maupun bertindak.
So, temen-temen ku…
Jaga ucapan kalian yah, semoga apa yang
kita ucapkan selalu dapat menjadi motivasi ungtuk orang lain.
Cmangadh!!!!!!!
(^_^)i ~ ganbate!!!!!